Keluarga Berisiko Stunting di Dumai Dikumpulkan, Sosialisasi Khusus Diberikan
Sosialisasi Ikan Layak Konsumsi Bagi Keluarga Beresiko Stunting
RIAU1.COM - Ketua Umum Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Dumai, Leni Ramaini yang juga Ketua Tim Penggerak PKK, membuka sosialisasi Ikan Layak Konsumsi Bagi Keluarga Beresiko Stunting 2024, Senin (26/8).
Kegiatan yang ditaja Dinas Perikanan Kota Dumai itu diikuti sebanyak 90 orang peserta, yang merupakan keluarga beresiko stunting dari 4 kelurahan yang ada di Kecamatan Dumai Barat.
Disampaikan Leni, ikan sebagai salah satu sumber protein hewani, dan merupakan jawaban yang tepat dalam penyediaan gizi yang sehat dan baik terhadap keluarga. Mengonsumsi ikan dapat menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan gizi sehingga dapat membantu dalam pencegahan stunting.
"Ibu-ibu sekalian, dari dahulu hingga sekarang ahli-ahli gizi tidak bosan-bosannya mengingatkan kita untuk selalu mengkonsumsi ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein yang dikandung ikan berkualitas tinggi, lebih tinggi dari kacang-kacangan, setara dengan daging, dan protein pada ikan lebih mudah dicerna sehingga cocok untuk balita,"kata Leni dalam sambutannya.
Disampaikannya juga, ikan mengandung lemak EPA dan DHA yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel otak anak, mengandung Omega 3 sebanyak 728 Mg per tiap 100 gr ikan. Asam lemak Omega 3 tinggi baik untuk perkembangan mata, otak dan jaringan syaraf serta memiliki komposisi asam amino lengkap, sehingga mudah dicerna dan diserap tubuh serta sumber vitamin D dan kalsium bagi pertumbuhan tulang.
"Pemerintah Kota Dumai telah banyak berbuat terkait penurunan angka stunting sekaligus pencegahannya. Berbagai upaya tersebut diantaranya rekonsiliasi stunting, orientasi tata laksana, roadshow, pelatihan bagi guru-guru TK dan PAUD, sekaligus evaluasi atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan stunting,"papar dia.
Melalui sosialisasi ini, ia mengajak kepada masyarakat Kota Dumai khususnya keluarga beresiko stunting untuk selalu mengkonsumsi ikan setiap hari.
"Tentunya dengan sosialisasi ikan layak konsumsi ini masyarakat lebih memperhatikan lagi ikan yang layak konsumsi bagi tubuh. Jadikan ikan sebagai sumber protein hewani untuk pemenuhan gizi keluarga. Jadikan juga meja makan ibu sebagai pengarahan gizi, pengarahan psikologi dan edukasi untuk keluarga, sehingga kemajuan bangsa ini kita mulai dari meja makan ibu," pungkasnya.*