Di DPRD, Wako Paisal Akui Masih Banyak Masalah Pembangunan di Dumai

6 Juli 2024
Wako Dumai, H Paisal di Rapat Paripurna DPRD Dumai

Wako Dumai, H Paisal di Rapat Paripurna DPRD Dumai

RIAU1.COM - Semua pihak yang telah terlibat dalam setiap tahapan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Dumai Tahun 2025-2045, diapresiasi Wali Kota Dumai, H Paisal.

Hal tersebut disampaikan H Paisal dalam sambutannya pada rapat paripurna penyampaian Laporan Hasil Kerja Panitia Khusus (Pansus) pembahasan Ranperda tentang RPJPD akhir pekan ini.

"Terima kasih atas peran aktifnya dalam memberikan masukan, saran, dan kritik yang membangun selama proses penyusunan rancangan ini. partisipasi tuan dan puan sekalian membantu memperkaya visi bersama yang tercermin dalam RPJPD ini," kata dia.

Menurut Wali Kota Dumai, bahwa RPJPD bukan sekadar dokumen perencanaan, tetapi cerminan dari komitmen bersama untuk mencapai kemajuan yang merata dan berkelanjutan di seluruh pelosok daerah.

"Permasalahan dan isu strategis pembangunan daerah merupakan bagian penting RPJPD, karena akan menjadi dasar dalam visi dan misi pembangunan jangka panjang daerah serta menjadi landasan operasional bagi rencana pembangunan jangka menengah daerah,"ujarnya.

Ia menyadari, secara umum masih banyak permasalahan pembangunan daerah yang dihadapi saat ini dan menjadi tantangan yang harus diselesaikan di masa mendatang.

"Maka dari itu, terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak terkait atas masukan dan saran terbaiknya untuk menjawab isu-isu dan tantangan pembangunan daerah di masa 20 tahun mendatang," imbuh H Paisal.

Ia juga menjelaskan RPJPD Kota Dumai tahun 2025-2045 memuat visi, misi dan arah  pembangunan daerah yang mengacu kepada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi Riau Tahun 2025-2045 dengan visi Kota Idaman, Maju dan Berkelanjutan.

Kota Idaman merupakan akronim dari Kota Industri, Berdaya Saing dengan Pemerintahan yang Amanah. Akronim ini menggambarkan harapan kota dumai untuk memiliki peran signifikan dalam pembangunan ekonomi di pantai timur Sumatera dengan dukungan pemerintahan daerah yang dikelola dengan prinsip-prinsip good governance. 

"Maju bermakna bahwa pembangunan yang dilakukan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Berkelanjutan dalam arti sebagai kota yang berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Maka arah pembangunan akan menyeimbangkan pembangunan sosial, ekonomi dan pembangunan lingkungan hidup,"papar dia.*