Pelatihan membuat hiasan layang kuau raja tebuk isi
RIAU1.COM - Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Dumai, H Yusrizal membuka pelatihan membuat hiasan layang kuau raja tebuk isi dan lomba menaikkan layang tradisional tingkat pelajar SD dan SMP sederajat se-Kota Dumai, akhir pekan ini.
Pelatihan tersebut diinisiasi Sanggar Layang-Layang Purnama Kota Dumai yang dipimpin tokoh budaya permainan rakyat tradisional Melayu Riau Amronshah, dibantu oleh kelompok masyarakat yang berada di kawasan pantai wisata Purnama.
Asisten I Setdako Dumai, H Yusrizal mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas langkah yang diambil Sanggar Layang-Layang Purnama yang tetap teguh dan aktif melestarikan budaya dalam bentuk permainan rakyat sejak tahun 2004.
"Khidmat Pemko Dumai memang diarahkan untuk menjadikan Dumai lebih baik. Berbagai program diaktualisasikan termasuk bidang seni budaya. Maka dari itu, mari kita jadikan kegiatan ini sebagai ajang promosi wisata yang nantinya meningkatkan citra positif sehingga Dumai semakin dikenal luas secara nasional maupun internasional," tuturnya.
"Kegiatan berlangsung selama 2 hari dipusatkan di Pantai Purnama, Jalan Sri Andalas, Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat,"sebut ketua panitia pelaksana kegiatan, Ali Ibnu Amar.
Layang Kuau Raja Tebuk Isi ini, sebut dia, telah tercatat dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada tahun 2023.
"Kegiatan dalam bentuk pelatihan seperti ini harus dilaksanakan minimal sekali dalam setahun. Sebab apabila tidak dilaksanakan dalam 2 tahun berturut-turut, maka sertifikat WBTB bisa dicabut," ujar Ali.
Lebih lanjut dijelaskannya, kegiatan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi jenjang SD dan SMP. Harapannya, motif ukiran Tebuk Isi Layang Kuau Raja yang merupakan kearifan lokal Kota Dumai tetap terlestarikan dan dapat masuk dalam muatan lokal Budaya Melayu Riau di sekolah.
"Momen ini juga, kami menghadirkan Galeri Budaya Melayu untuk memperkenalkan ragam permainan rakyat bukan saja layang-layang kuau saja, ada Jong, Gasing, Kaki Anggau (Enggrang), congkak, dan lain-lain," sebutnya.*