Porseni Guru TK se-Riau Dimulai, Syahrial Abdi Sebut Upaya Bangun Solidaritas

Porseni Guru TK se-Riau Dimulai, Syahrial Abdi Sebut Upaya Bangun Solidaritas

14 Oktober 2021
Asisten III Setdaprov Riau, Syahrial Abdi dalam arahannya

Asisten III Setdaprov Riau, Syahrial Abdi dalam arahannya

RIAU1.COM - Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Provinsi Riau dibuka Asisten III Setda Riau, Syahrial Abdi di Gedung Sri Bunga Tanjung Dumai.

Syahrial Abdi menyampaikan bahwa perhelatan Porseni IGTKI Riau ini bertujuan untuk mewadahi potensi. Selain itu, untuk mengasah bakat dari segenap tenaga pendidik taman kanak-kanak dalam bidang seni dan olahraga.

"Terselenggaranya Porseni IGTKI provinsi Riau ini tidak hanya konsolidasi para tenaga pendidik, tapi juga untuk memupuk rasa kebersamaan kekeluargaan dan solidaritas yang semakin kuat dan hebat," katanya.

Kemudian dia menyebutkan, dengan adanya Porseni IGTKI Riau, maka bisa menjadi ajang untuk membuka pikiran dan pengalaman. Sekaligus mengembangkan pembelajaran permainan yang bisa merangsang peserta didik.

Lalu, untuk menjadikan guru yang lebih baik yang harus memiliki karakter sebagai pembelajaran inovasi menginspirasi. Sehingga anak tertarik untuk belajar melalui kegiatan ini.

"Guru TK punya kesempatan untuk mengedepankan kreativitas dan bisa diaplikasikan untuk membentuk karakter anak-anak," ujarnya.

Syarial Abdi turut mengapresiasi tema Porseni IGTKI Riau kali ini. Ia menyebut untuk memunculkan kesadaran kolektif, maka diperlukan kerja sama semua pihak. Hai ini untuk mewujudkan anak yang cerdas, serta berkarakter Indonesia dan berbudaya Melayu.

Loading...

"Setiap anak membawa potensi unggul, tergantung bagaimana orang tua para guru dan lingkungan yang mengembangkan pengasuhan dan mendidiknya," sebutnya.

Ia menambahkan, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa usia 0-6 tahun merupakan masa pembentukan kecerdasan serta karakter anak.

Itulah sebabnya menurut Syahrial Abdi, seorang pendidik harus memenuhi kompetensi guru, yaitu kompetensi kepribadian.

Kemudian, kompetensi pedagogik yaitu kompetensi berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam memahami proses pembelajaran, profesional, serta sosialisasi. 

"Kualifikasi akademik juga sangat penting bagi para tenaga pendidik," tukasnya.*