PPSW Akan Latih Pelaku UMKM Perempuan, Dinas Koperasi Pekanbaru Beri Bantuan Pengembangan Usaha

RIAU1.COM -
Pekanbaru - Sekitar 20 pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) perempuan di wilayah Kelurahan Rintis, Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru akan dilatih penguasaan teknologi digital untuk mengembangkan usahanya. Program kelas belajar tersebut akan berlangsung selama 3 bulan dengan waktu belajar dua kali satu minggu.
 Selain itu, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru juga menawarkan kredit usaha tanpa bunga untuk mengembangkan usaha mereka.
Hal tersebut terungkap dari acara Sosialisasi Kerangka Program Jalin Nusantara di aula Kantor Camat Lima Puluh, Selasa (6/2/2024). 
“Program kelas belajar ini didukung oleh TikTok Indonesia. Tiktok telah bekerjasama dengan lintas kementerian dan telekom, ingin mendukung pengembangan desa wisata di beberapa wilayah yang potensial di daerah Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur, Pekanbaru dan Banten. Bersama Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) dan Tiktok Indonesia, PPSW RIAU hadir di Rintis dalam program yang dinamakan Jalin Nusantara Riau,” kata DIrektur Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW) Riau, Herlia Santi dalam paparannya.
Dinas Koperasi dan UMKP Kota Pekanbaru mendukung peningkatan kapasitas pelaku UMKM perempuan di wilayah Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru. Bentuk dukungannya tidak hanya pempromosikan tetapi juga memberi bantuan tambahan modal usaha untuk pengembangan UMKM masyarakat.
“Dinas Koperasi akan membantu kredit usaha bagi pelaku UMKM. Kebijakan PJ Walikota di tahun 2024, kredit tersebut diberikan tanpa bunga alias bunga 0%, kata perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru.
 UMKM adalah kekuatan ekonomi masyarakat yang perlu mendapat perhatian.  Kegiatan yang dilakukan PPSW bagi kaum perempuan pelaku UMKM dan bantuan modal dengan bunga 0% diharapkan dapat lebih memajukan perekonomian masyarakat di Kota Pekanbaru,” tambah Ketua DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kota Pekanbaru, Iin Setiawati.
“Kami berharap kelas belajar ini akan direplikasi oleh Lembaga-lembaga lain agar lebih banyak yang bisa mendapatkan manfaatnya,” tutup Herlia. (yuzwa)