Kembali Perkasa, Rupiah Genggam Posisi Tertinggi di Asia

Kembali Perkasa, Rupiah Genggam Posisi Tertinggi di Asia

16 November 2018
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Mengawaki perdagangan akhir pekan, nilai tukar Rupiah pagi ini berada di posisi Rp14.590 per Dollar Amerika Serikat (AS), Jumat (16/11/2018). Posisi ini menguat 75 poin atau 0,51 persen dari kemarin sore, Kamis (15/11/2018).

Seperti dikutip dari cnnindonesia.com Jumat( 16/11/2018), Rupiah melanjutkan penguatan perdagangan kemarin dan masih memimpin penguatan mata uang di kawasan Asia.



Seiring penguatan Rupiah, Peso Filipina turut menguat 0,18 persen, Won Korea Selatan 0,13 persen, Ringgit Malaysia 0,09 persen, Yen Jepang 0,07 persen, dan Baht Thailand 0,05 persen.

Begitu pula dengan mata uang utama negara maju, mayoritas masih menguat dari Dollar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,09 persen, euro Eropa 0,07 persen, Dollar Australia 0,07 persen, dan Dollar Kanada 0,05 persen.

Namun, Dollar Singapura melemah 0,02 persen dan Dollar Hong Kong minus 0,04 persen, Rubel Rusia melemah 0,07 persen dan Franc Swiss minus 0,03 persen.



Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan Rupiah akan berakhir menguat pada akhir pekan ini dengan bergerak di rentang Rp14.655-14.695 per Dollar AS. Meski begitu, Rupiah perlu berhati-hati pada beberapa sentimen yang sudah ada sejak awal pekan ini, khususnya dari Eropa.

Sebab, bila belum ada sinyal penyelesaian perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Britania Exit/Brexit) hingga defisit anggaran pemerintah Italia, maka penguatan mata uang lain bisa hanya bertahan sementara.

"Perundingan Brexit dan anggaran Italia membuat laju euro Eropa dan poundsterling Inggris dapat tertekan, sehingga dapat dimanfaatkan oleh dolar AS untuk kembali menguat," ujarnya, Jumat (16/11/2018).

Sementara dari dalam negeri, Rupiah masih menerima imbas dari kenaikan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen dan rilis data neraca perdagangan yang defisit 1,82 miliar Dollar AS dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Sumber: Cnnindonesia.com