Fantastis, Utang Luar Negeri Perusahaan BUMN Melonjak Jadi Rp 541,5 Triliun

Fantastis, Utang Luar Negeri Perusahaan BUMN Melonjak Jadi Rp 541,5 Triliun

16 November 2018
Ilustrasi jaringan pembangkit listrik milik BUMN PT PLN.

Ilustrasi jaringan pembangkit listrik milik BUMN PT PLN.

RIAU1.COM - Bank Indonesia secara resmi, Jumat 16 November 2018, mengumumkan bahwa utang luar negeri Indonesia atau ULN terus tumbuh di akhir kuartal III-2018.

Sedangkan utang luar negeri perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga akhir September 2018 sangat fantastis melonjak jadi sebesar Rp 541,5 Triliun. 

Seperti dikutip Riau1.com dari CNBC Indonesia, Jumat, Posisi ULN Indonesia pada akhir kuartal III-2018 tercatat US$ 359,8 miliar atau Rp 5.397 triliun (Asumsi Kurs US$ 1 = Rp 15.000).
 
Utang tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 179,2 miliar, serta utang swasta termasuk BUMN sebesar US$ 180,6 miliar. 

Jika di-breakdown lebih dalam, seperti tertuang dalam data Statistik Utang Luar Negeri (SULNI) Bank Indonesia, Jumat (16/11/2018), khusus utang luar negeri BUMN pada akhir kuartal III-2018 tercatat tumbuh 8% dibandingkan pada kuartal III-2017.

Total utang luar negeri BUMN pada Kuartal III-2018 mencapai US$ 36,1 miliar atau Rp 541,5 triliun lebih tinggi dari Kuartal III-2017 yang hanya sebesar US$ 33,41 miliar atau Rp 501,15 triliun.
 
Berikut rincian utang luar negeri BUMN pada Akhir September 2018 :

Utang BUMN Bank : 

  • September 2018 : US$ 5.876 Juta
  • September 2017 : US$ 5.372 Juta

BUMN Lembaga Keuangan Bukan Bank :

  • September 2018 : US$ 3.604 Juta
  • September 2017 : US$ 4.019 Juta

BUMN Bukan Lembaga Keuangan :

  • September 2018 : US$ 26.653 Juta
  • September 2017 : US$ 24.026 Juta


Total BUMN : 

  • September 2018 : US$ 36.133 Juta
  • September 2017 : US$ 33.417 Juta.

R1/Hee