Dirut Bulog, Budi Waseso.
RIAU1.COM - Rupanya banyak mafia beras yang Menggerogoti Bulog selama ini.
Hampir lima bulan menjabat Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyatakan menemukan banyak mafia beras yang merugikan perseroan.
Hanya saja, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri ini enggan membeberkan siapa saja nama nama mafia beras yang merugikan negara.
"Saya tahu banyak mafia beras. Percuma saya jadi polisi, masa enggak tahu soal itu," ujar Budi Waseso di Jakarta, seperti dikutip dari sindonews.com, Rabu (19/9/2018).
Meski mengetahui banyaknya mafia beras, Buwas-saapan akrabnya--mengatakan memberantas mafia beras atau menangkapnya bukanlah wewenangnya. Tugas memberantas mafia beras adalah pekerjaan dari pihak yang berwenang.
"Itu bukan kapasitas saya. Sudah saya sampaikan dan Pak Menteri (Menteri Pertanian) sedang menindak juga," katanya.
Saat ini, kata dia, Perum Bulog memastikan tidak akan melakukan impor beras pada tahun ini. Alasannya agar tidak memberatkan nilai tukar rupiah sehingga semakin melemah.
Buwas menegaskan akan melakukan efisiensi agar membuat rupiah kembali menguat. Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah yang sedang menekan laju impor agar tidak membebani neraca perdagangan. "Kita efisiensi selain karena kurs rupiah dan kondisi yang belum perlu (impor beras), biar tidak mubazir," katanya lagi.
R1/Hee