Suasana keberangkatan di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Minggu.
Riau1.com - Mulai padat. Arus balik di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat, mulai mengalami peningkatan pada H+2 Idul Fitri 1439 Hijriah atau Minggu (17/6).
"Pada H+2 jumlah pemudik yang berangkat mencapai 5.900 orang atau mengalami peningkatan dibanding hari sebelumnya yang hanya 4.847 orang," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padang Pariaman, Senin, 18 Juni 2018.
Menurut dia, kendati sudah mulai terjadi peningkatan penumpang yang hendak balik namun angka kedatangan pada H+1 masih tetap tinggi yaitu sebanyak 6.344 pemudik.
"Artinya usai Lebaran arus mudik masih tetap tinggi di Bandara Internasional Minangkabau," ujarnya.
Ia menyampaikan jumlah penumpang yang berangkat mengalami kenaikan sebesar 12 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya berjumlah 4.416 orang.
Untuk puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 19-20 Juni serta 23-24 Juni 2018 berdasarkan pengalaman tahun lalu dan data statistik, kata dia.
Ia menyampaikan pergerakan penumpang di BIM pada Lebaran tahun ini diperkirakan meningkat sekitar 12 sampai 20 persen sementara pergerakan pesawat naik 5 sampai 10 persen.
Untuk pesawat sebanyak 864 pergerakan dan penumpang sekitar 152 ribu orang mulai dari H-7 hingga H+7, ujar dia, seperti dikutip dari Antaranews.com.
Dalam rangka melayani pemudik, pihaknya menyiapkan hiburan musik tradisional Minang yaitu talempong bekerja sama dengan dinas pariwisata kabupaten dan kota.
Bandara Internasional Minangkabau saat ini memiliki panjang landasan 2.750 meter dan dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar.
"Untuk kapasitas apron mampu menampung delapan pesawat parkir dalam waktu bersamaan," kata dia.
Sementara kapasitas terminal saat ini mencapai 2,7 juta penumpang per tahun walaupun pada 2017 jumlah penumpang sudah mencapai empat juta orang.
Ia juga mengimbau penumpang yang akan balik agar senantiasa memperhatikan jadwal penerbangan dan tidak membawa barang terlalu banyak.
"Diharapkan penumpang tidak bercanda tentang bom karena sesuai Undang-undang bisa ditindak secara pidana dan merugikan orang lain hingga jadwal penerbangan ditunda," katanya. (*)
R1/Hee