Kemenhub Buka Lagi Penerbangan Domestik di Tengah Pandemi Corona, ASITA Riau Sebut Begini
Ilustrasi
RIAU1.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) kembali membuka rute penerbangan komersil di tengah pandemi wabah virus corona atau Covid-19 dan beberapa daerah sudah menerapkan PSBB.
Terkait dengan kebijakan pemerintah pusat itu, Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau menyayangkannya.
Ketua ASITA wilayah Riau, Dede Firmansyah menilai, percuma dilakukan PSBB oleh pemerintah daerah, sementara pemerintah pusat membuat kebijakan untuk membuka moda transportasi.
"Percuma PSBB dilakukan, kalau rute penerbangan dibuka. Menurut kami kebijakan Kemenhub untuk menekan Covid-19 ini sangat kurang," kata Dede, Senin 11 Mei 2020.
"Secara logika, sedangkan ditahan saja (rute penerbangan) tetap meningkat penularannya, apalagi kalau dibuka," sebutnya.
Dede berpendapat pemerintah sebaiknya fokus kepada persoalan penekanan penyebaran virus corona. Salah satu caranya dengan pelaksanaan PSBB itu.
"Kita lihatlah negara-negara yang rakyatnya komit dengan perintah pemerintahnya, sekarang sudah ada yang tidak lockdown lagi kotanya," ungkapnya.
Dede menuturkan, saat ini Pemko Pekanbaru juga Pemprov Riau sudah berupaya terus menekan penularan dan memutus mata rantai penularan Covid-19, dengan penerbangan dibuka kembali, akan membuat pemerintah semakin kesulitan.
"Apalagi kita tahu selama ini penularan cukup banyak berasal dari orang yang melakukan perjalanan. Awal kena biasanya dicek dari riwayat perjalanannya. Apakah kita mau menambah angkanya lagi dengan cara membuat kebijakan seperti itu," tuturnya.
Dede Firmansyah menyatakan, pihaknya akan mendesak DPP ASITA untuk menyurati Menteri Perhubungan untuk menindaklanjuti hal tersebut.
Pelaksanaan PSBB sebenarnya sangat berpengaruh terhadap usaha sektor pariwisata yang ada di Riau. Namun, pihaknya tetap mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penularan virus corona.
"Namun sangat kita sayangkan kebijakan untuk membuka kembali penerbangan tersebut. Kalau kami di ASITA, jelas sangat berdampak. Kita akui travel agen bisa dikatakan nol pendapatan, bahkan sudah ada yang beralih ke bisnis lain," ujarnya.
"Tapi pemerintah harus terus menekan angka penularan ini. Kita jangan sampai seperti ada negara lain yang melalaikan, kemudian saat ini sudah tidak terkendali lagi, jangan sampai kita seperti itu," pungkasnya.