Ilustrasi
RIAU1.COM - Facebook memperkenalkan alat konferensi video dan memperluas fitur streaming langsung, dengan memanfaatkan lonjakan permintaan untuk obrolan video selama pandemi Covid-19, sambil mengambil langkah pertama menuju integrasi yang direncanakan dari produk Messenger di seluruh aplikasinya.
Alat konferensi video Messenger Rooms dapat menampung sebanyak 50 orang untuk berpartisipasi dalam panggilan. Nantinya, alat ini akan menampilkan tata letak ruang video partisipan hingga 16 pada desktop dan 8 pada seluler menyerupai desain yang ditawarkan oleh pendahulunya, yakni Zoom.
Lebih lanjut, pengguna Facebook akan dapat berbagi tautan yang memungkinkan non-pengguna untuk bergabung dalam layanan tersebut melalui browser web baik di desktop maupun di seluler.
Artinya, tidak ada persyaratan untuk mengunduh aplikasi atau membuat akun terlebih dahulu seperti pada layanan lain. Kemudian, tidak akan ada batasan waktu untuk panggilan.
Dengan peluncuran tersebut, Facebook turut bergabung ke dalam bidang perusahaan yang tengah ramai-ramai bersaing mendominasi pasar untuk pertemuan video, ketika jutaan orang di seluruh dunia sedang terkunci di rumah mereka dan tiba-tiba menjadi bergantung pada alat untuk bekerja, sekolah, dan menjalani kehidupan sosial.
Head of Messenger, Stan Chudnovsky menuturkan, Facebook mempercepat rencana peluncuran setelah mengamati lonjakan panggilan grup selama penerapan lockdown. Sebelumnya, produk ini dijadwalkan baru akan dirilis pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
"Panggilan video kami berlipat ganda, dan ketika kami melihat penggunaan pada panggilan grup, itu naik lebih tinggi, jadi kami mencari cara untuk membangun itu lebih cepat." ujar Chudnovsky.
Berdasarkan pernyataan yang dirilis Facebook, saat ini ada lebih dari 700 juta akun yang berpartisipasi dalam panggilan di WhatsApp dan Messenger setiap hari.
Chudnovsky menambahkan, penawaran gratis Facebook difokuskan pada pasar konsumen dengan Messenger Rooms dan saat ini Facebook tidak membuat tawaran untuk bisnis, yang mana menjadi sumber utama pendapatan untuk sebagian besar aplikasi konferensi video lainnya.
Perusahaan secara bersamaan memperluas penawaran streaming langsungnya, seperti pilihan untuk menambahkan tamu ke video langsung di aplikasi inti Facebook dan kemampuan untuk menyimpan video langsung di Instagram ke aplikasi berbagi video- IGTV.
Keputusannya untuk membangun ruang di infrastruktur Messenger menunjukkan keunggulan aplikasi ketika perusahaan mulai mewujudkan visi Chief Executive, Mark Zuckerberg untuk menjalin bersama layanan pesannya, menawarkan ide tentang bagaimana integrasi akan disusun.
Ruang Messenger akan dapat diakses di berbagai ruang pertemuan online yang tersebar luas di jejaring sosial. Hal ini memungkinkan pengguna untuk langsung masuk ke pertemuan video grup langsung dari News Feed serta di halaman Groups and Events pages.
Menurut Chudnovsky, Facebook juga berencana untuk menambahkan tombol dalam layanan pesan WhatsApp dan Instagram, meskipun pengguna tersebut akan diminta untuk membuka Messenger untuk membuat Ruang.
Perusahaan secara bersamaan memperluas panggilan video grup dalam WhatsApp, yang memiliki lebih banyak pengguna daripada Messenger, tetapi membatasi jumlah peserta di sana sebanyak delapan orang.
Rencana Zuckerberg untuk memperluas enkripsi ujung ke ujung di seluruh layanan pengiriman pesan juga akan berlaku untuk Messenger Rooms. "Kami ingin semuanya terenkripsi jika memungkinkan," kata Chudnovsky.
Rencana enkripsi ini dipuji oleh para advokat privasi, tetapi harus menghadapi perlawanan keras di Washington, di mana anggota parlemen memperingatkan hal tersebut bisa menghambat perang melawan pelecehan anak dan kegiatan ilegal lainnya.
Sumber: CNBCIndonesia