Shopee Akan Mengekspor Produk Usaha Kecil Indonesia ke Filipina

13 Maret 2020
Shopee Akan Mengekspor Produk Usaha Kecil Indonesia ke Filipina

Shopee Akan Mengekspor Produk Usaha Kecil Indonesia ke Filipina

RIAU1.COM - Perusahaan e-commerce Shopee berencana untuk mengekspor jutaan produk buatan Indonesia ke Filipina pada akhir Maret karena berusaha untuk memperkuat pijakan di Asia meskipun ada risiko dari pandemi COVID-19.

"Kami memulai ekspansi dengan Filipina karena memiliki daya beli dan titik harga yang relatif sama dengan Indonesia," kata Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah perusahaan Radityo Triatmojo kepada pers, Kamis.

Rencana ekspor adalah bagian dari program Shopee's Kreasi Nusantara, yang bertujuan untuk memasarkan produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia ke pasar Shopee lainnya di Asia. Tahun ini, Shopee akan memasarkan produk-produk Indonesia dalam kategori ekspor teratas, yaitu kecantikan, fesyen, makanan dan minuman serta produk-produk rumah tangga dan hidup.

Perusahaan e-commerce melaporkan telah mengekspor lebih dari 5.000 produk Indonesia ke Malaysia dan Singapura tahun lalu. Ini telah beroperasi di Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Taiwan.

Radityo melanjutkan dengan mengatakan bahwa perusahaan bertujuan untuk menjual lebih dari 1 juta produk buatan lokal ke pasar internasionalnya, tetapi juga menyatakan harapan untuk melampaui angka itu.

“Kami tidak akan bergantung pada diskon atau insentif lain karena kami ingin melihat bagaimana pasar organik akan tumbuh,” katanya, seraya menambahkan bahwa strategi serupa telah berhasil menarik pelanggan di Malaysia dan Singapura.

Dia menyatakan harapan bahwa pandemi coronavirus tidak akan menunda rencana ekspor perusahaan, dan menambahkan bahwa meskipun penyebaran COVID-19, pasar domestik dan ekspornya mampu "tumbuh secara normal."

"Mudah-mudahan, jika berjalan sesuai rencana, kita harus dapat memperluas ekspor ke Thailand, Taiwan dan Vietnam pada akhir tahun," katanya.

Shopee telah melatih penjual daringnya dalam analisis tren, logistik, dan bahasa Inggris sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan pembeli internasional.

Pimpinan humas Shopee Aditya Maulana mengatakan perusahaan telah melatih 40.000 pemilik UKM sejak 2018 dalam berbagai topik bisnis online, termasuk melalui program Kampus Shopee.

Dia mengatakan bahwa program pelatihan seperti itu sangat penting karena banyak UKM masih enggan untuk meningkatkan dan memasarkan produk mereka melalui upaya branding. Mereka "merasa kecil" dan takut produk mereka tidak akan laku di pasar asing, tambahnya.

Pemerintah telah melakukan upaya untuk mempromosikan produk lokal, seperti melalui Peraturan Pemerintah No. 80/2019, yang menyatakan bahwa platform e-commerce diharuskan menyediakan ruang untuk mempromosikan barang dan / atau jasa yang diproduksi di dalam negeri.

"Peraturan ini adalah bagian dari dukungan pemerintah untuk platform e-commerce dan usaha kecil," kata direktur pengawasan perdagangan dan distributor bisnis I Gusti Ketut Astawa, juga pada hari Kamis.

Menurut data iPrice, Shopee memiliki pengunjung web bulanan paling banyak di Indonesia dengan hampir 73 juta pengunjung pada kuartal keempat tahun lalu. Sementara itu, perusahaan e-commerce Indonesia Tokopedia dan Bukalapak masing-masing menempati urutan kedua dan ketiga.

Peringkat tersebut merupakan tonggak sejarah bagi Shopee, karena Tokopedia telah menjadi situs e-commerce nomor satu negara tersebut sejak kuartal kedua 2018 hingga Q3 2019, dengan kunjungan web bulanan sebesar 168 juta.

 

 

 

 

R1/DEVI