Transisi Blok Rokan Chevron ke PT Pertamina Macet, Ini Curhat Menteri ESDM

28 Februari 2020
Menteri ESDM, Arifin Tasrif.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif.

RIAU1.COM - Tak disangka sangka. Ternyata transisi Blok Rokan Chevron ke PT Pertamina macet dan  sampai kini tak kunjung menenui kesepakatan. Masih buntu. 

 

Produksinya terus menurun, sementara Pertamina sulit masuk untuk ngebor demi menjaga produksi.

 

 


Menanggapi hal ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap kepada Chevron agar tetap menjaga produksi, sehingga tidak menurun.

Arifin menyebut jika ada hal-hal yang belum disepakati, pihaknya meminta agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bisa merespon turunnya produksi.

"Kalau memang ada hal yang belum tersepakati kita minta KKKS sekarang ini harus bisa merespon kekurangan produksi dan itu ada Kepmennya untuk bisa menjaga produksi," jelasya saat dijumpai di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, (28/02/2020), seperti dilansir CNBC Indonesia. 

Lebih lanjut dirinya mengatakan jika Chevron melakukan investasi di Blok Rokan, Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, untuk menjaga produksi, maka investasinya akan diganti.

"Kan kita jamin, kita harapannya produksi nggak turun," imbuhnya.


Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan saat ini tengah mencari jalan keluar terkait hal ini.

"Sekarang sedang dicari berbagai solusi untuk itu, jadi dengan Pertamina dan Chevron sedang dengan diskusi," ungkapnya saat dijumpai di Kantor Kementerian ESDM, Kamis, (27/02/2020).

Dwi mengatakan skenario yang bisa dilakukan yakni Chevron melakukan investasi. Saat ini pihaknya sedang menunggu proposal dari Chevron.

 

"Chevron sendiri yang akan invest. Sehingga di akhir projcet kita gimana mengkompensasi unrecovered cost sisa yang belum terkelola," jelasnya.

R1 Hee.