Akibat Virus Corona, Garuda Indonesia dan Lion Air Mulai Berpikir Keras Capai Target Bisnis
Seorang teknisi memperlihatkan Profil Direktur Utama Garuda Indonesia. Foto: Antara.
RIAU1.COM -Sejumlah maskapai nasional harus menyesuaikan strategi bisnisnya pada tahun ini. Hal ini untuk mencapai target yang ditetapkan di tengah meluasnya dampak virus corona.
Dilansir dari Tempo.co, Minggu (24/2/2020), Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pembukaan rute-rute baru yang masuk dalam rencana bisnis tahun ini terpaksa harus dipercepat sebagai antisipasi penyebaran covid-19.
"Kami kembali meninjau ulang rute-rute baru. Itu sudah dalam rencana kami, tetapi akan dipercepat karena (virus) corona," ujarnya
Bos baru Garuda tersebut melanjutkan, dampak negatif dari wabah virus covid-19 masih sulit diperkirakan. Namun demikian dia menyebutkan apabila wabah penyakit tersebut terus meluas dan berlarut-larut, maka akan memberikan dampak yang lebih buruk bagi industri aviasi. Terlebih jika hal tersebut mengurangi minat masyarakat dalam melakukan perjalanan.
Bagi maskapai dengan jenis layanan penuh, hal tersebut akan menjadi beban berat yang mempengaruhi pendapatan. Beban biaya perawatan rutin tetap harus ditanggung kendati tak menerbangkan burung besi.
"Outlook-nya mesti menunggu situasi (virus) corona," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait menyebutkan banyak target yang harus dirombak ulang atas kondisi global dan domestik yang belum stabil.
"Sedang disusun ulang karena banyak hal yang berubah. Secepatnya perubahan itu akan kami sampaikan," katanya.
Managing Director Lion Air Group Daniel Putut menjelaskan, sejumlah rencana strategis pada tahun ini diantaranya mendatangkan pesawat baru. Selain itu, maskapai berlambang kepala singa tersebut akan mengganti pesawat narrow body menjadi wide body bagi rute-rute domestik yang sudah padat frekuensinya. Langkah itu juga diharapkan dapat mempermudah navigasi penerbangan.
"Rute-rute yang sudah gemuk kasih wide body. Sedangkan rencana baru juga masih berkisar di Istanbul dan Asia Selatan," katanya.