Ditolak di Pagaruyung dan Danau Singkarak, 174 Turis Asal China Terkatung-katung

Ditolak di Pagaruyung dan Danau Singkarak, 174 Turis Asal China Terkatung-katung

27 Januari 2020
Bus wisatawan asal China saat tiba di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin.

Bus wisatawan asal China saat tiba di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin.

RIAU1.COM - Sekitar 174 Turis asal China, mendapat penolakan dari masyarakat saat hendak berwisata ke Istana Pagaruyung, Batusangkar dan tempat wisata Danau Singkarak. 

Penolakan itu karena kecemasan masyarakat Sumatera Barat terhadap menyebarnya virus corona yang berasal dari China. Virus Corona ini sudah sampai ke Malaysia dan Singapura, serta belasan negara lainnya. 

 

Hari kedua berada di Sumatera Barat, Senin (27/1/2020), wisatawan asal China terkatung-katung.

Setelah rangkaian kunjungan di Kabupaten Tanah Datar  dibatalkan, wisatawan tersebut berjalan tak tentu arah dan ditolak di beberapa objek wisata.

 

Seperti dilansir  padangkita.com, Senin, 27 Januari 2020, paska pembatalan di Tanah Datar, rombongan ini sempat bertolak ke kawasan Danau Singkarak.

Namun, penolakan juga terjadi di kawasan wisata Danau Singkarak.

Di simpang jalan menuju objek wisata Danau Singkarak, warga berjaga-jaga agar rombongan wisata ini tidak masuk ke objek wisata yang terletak di Nagari Batu Taba, Batipuh Selatan itu.

 

Wali Nagari Batu Taba, Desrianto, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak pemerintahan nagari bersama kepala jorong siaga di lokasi objek wisata Tanjung Mutiara.

Rombongan juga berkunjung ke kawasan Tandau, yang terletak di Nagari III Koto Rambatan.

Beberapa orang sempat turun, namun kembali naik ke atas mobil dan melanjutkan perjalanan.

 

Dihubungi terkait hal ini, Manajer Marawa Corps Darmawi mengatakan, saat ini pihaknya fokus mengamankan tamu. “Jangan sampai mereka kecewa dan stres pula akibat ini,” ujarnya.

Adanya wacana untuk memulangkan wisatawan asal China ini, menurutnya bukan hal yang mudah.

Loading...

Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kementerian terkait dan jajarannya di Sumbar.

 

“Karena proses memulangkan tersebut nggak semudah yang kita bayangkan. Kita sangat memahami kondisi ini dan keresahan kawan2 dengan adanya isu yang ada,” pungkas Darmawi.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Tanah Datar dan agen perjalanan yang memfasilitasi perjalanan wisatawan China ke Sumbar sepakat membatalkan kunjungan ke Kabupaten Tanah Datar yang dijadwalkan Senin (27/1/2020).

 

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Tanah Datar, Abdul Hakim mengatakan, sedianya para wisatawan itu selama di Tanah Datar alan mengunjungi Istano Basa Pagaruyung, menyaksikan pacu jawi dan dijamu makan siang oleh Bupati Tanah Datar di Ibdo Jalito.

 

“Menyikapi kondisi terkini, terkait kekhawatiran masyarakat terhadap ancaman virus corona, Pemkab dan agen perjalanan sepakat membatalkan agenda ke Tanah Datar,” ujar Abdul Hakim.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi mengatakan, pembatalan kunjungan itu setelah koodinasi dengan berbagai pihak, yaitu pihak manajemen, pimpinan rombongan dan pendamping serta termasuk dengan jajaran medis.

Ditarik kesimpulan bahwa kunjungan dari wisatawan tersebut ke Kabupaten Tanah Datar yang direncanakan ke Indo Jolito, Istano Basa Pagaruyung dan melihatkan pacu jawi sangat disayangkan terpaksa dibatalkan.

 

“Rencana kunjungan wisatawan negara China ini telah menimbulkan respon dari berbagai pihak disampaikan melalui telpon kepada Saya, agar tidak berkunjung ke daerah kita. Setelah mengkaji berbagai aspek dan berkoordinasi dengan pihak manajemen serta pimpinan rombongan kunjungan, mereka memahami apa yang kita sampaikan. Karena kunjungan mereka tidak pada kondisi yang tepat yang menimbulkan keresahan pada masyarakat kita di Tanah Datar, maka dari itu diputuskan kunjungan mereka dibatalkan ke Tanah Datar,” ujar Irdinansyah.

Dia  berharap, setelah pembatalan kunjungan dari wisatawan Kunming Negara China ini kondisi dan situasi di Tanah Datar tetap dijaga dalam kondisi yang kondusif. 

R1 Hee.