Ketegangan Iran-AS Picu Kenaikan Harga Minyak WTI ke Level 57,86 Dolar AS per Barel

Ketegangan Iran-AS Picu Kenaikan Harga Minyak WTI ke Level 57,86 Dolar AS per Barel

24 Juni 2019
Ilustrasi pompa angguk di lapangan migas.

Ilustrasi pompa angguk di lapangan migas.

RIAU1.COM - Amerika Serikat dan Iran mulai lancarkan serangan sistem cyber di instalasi komputer masing-masing. 

Keduanya mencoba menghindari perang terbuka. Timur Tengah mulai tegang. Dan memicu kenaikan harga minyak di Asia. 

Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Senin pagi, karena ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS), tetap membara dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan sanksi-sanki "signifikan" pada Teheran akan diumumkan.

 

Minyak mentah berjangka Brent naik 37 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 65,57 dolar AS per barel pada pukul 00.44 GMT (07.44 WIB). Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 43 sen atau 0,8 persen, menjadi diperdagangkan di 57,86 dolar AS per barel.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa dia membatalkan serangan militer untuk membalas serangan Iran atas pesawat tak berawak AS, dan dia mengatakan pada Minggu (23/6) bahwa dia tidak mencari perang dengan Iran.

Tetapi Pompeo juga mengatakan sanksi-sanksi "signifikan" terhadap Iran akan diumumkan pada Senin waktu setempat, yang bertujuan mencekik lebih lanjut sumber daya yang digunakan Teheran untuk mendanai kegiatannya di wilayah tersebut.

"Bentrokan Timur Tengah akan mendukung harga minyak pada awal minggu ini karena pasar minyak mentah akan menunggu untuk melihat tanggapan Iran terhadap ancaman sanksi tambahan," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York, seperti dilansir Antara, Senin, 24 Juni 2019. 

Harga minyak melonjak pekan lalu, setelah Iran menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang diklaim Amerika Serikat berada di wilayah udara internasional dan Teheran mengatakan berada di atas wilayahnya.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Brent membukukan kenaikan sekitar lima persen minggu lalu, kenaikan mingguan pertamanya dalam lima minggu, dan WTI melonjak sekitar 10 persen, persentase kenaikan mingguan terbesar sejak Desember 2016.

Trump mengatakan, ia telah membatalkan serangan militer terhadap Iran karena respons seperti itu terhadap Teheran yang menembak jatuh pesawat tak berawak AS akan menyebabkan hilangnya nyawa secara tidak proporsional.

Para pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran telah menerima pesan dari Trump melalui peringatan Oman semalam bahwa serangan AS terhadap Iran sudah dekat.

 

"Kami siap untuk bernegosiasi tanpa prasyarat," kata Pompeo kepada wartawan, Minggu (23/6).

Loading...

“Mereka tahu persis bagaimana menemukan kita. Saya yakin bahwa pada saat mereka siap untuk benar-benar terlibat dengan kami, kami akan dapat memulai percakapan ini. Saya menantikan hari itu." Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.

R1/Hee