Ilustrasi
RIAU1.COM - Pelemahan rupiah terhadap dolar beberapa waktu lalu sempat meresahkan masyarakat, ditambah lagi daya beli masyarakat juga kian menurun, khsusnya untuk smartphone dan gadget.
Namun, Oppo sebagai salah satu smartphone yang cukup digandrungi di tanah air, memiliki trik khsus agar tidak terlalu terkena dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah tersebut.
PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto tak terkena dampak dari pelemahan rupiah. "Kalau dari kurs sih enggak," kata Aryo dilansir dari Detik.com, Rabu (16/1/2019).
Aryo mengatakan Oppo membeli komponen saat tidak terjadi pelemahan kurs. Selain itu pabriknya di Mauk, Tangerang, Banten, menyetok komponen dengan jumlah yang banyak sehingga harganya bisa terjaga saat dolar mulai mengamuk.
"Kami beli barang yang banyak saat kurs tidak goyang. Jadi kalau ada perubahan kurs kami tidak ikut-ikutan terdampak," ungkapnya.
"Kecuali perusahaan kecil yang (produksinya) hanya 200 ribu, 300 ribu pesanan, ketika ada pre-order sudah tahu angkanya baru pesan perangkat itu akan kena (terdampak)," sambungnya.
Sementara untuk ketersediaan produk, Oppo telah memprediksi jumlah pesanan yang akan diterima sebelum melakukan produksi. Sehingga perusahaan pun bisa memenuhi kebutuhan pasar.
"Kami itu mainnya prediksi, kalau sudah diperkirakan 3.000, bikinnya 3.000, jadi sudah diprediksikan," tuturnya.
Hal itu juga yang menurut Aryo, membuat harga smartphone Oppo masih terjaga di tengah melemahnya nilai mata uang rupiah. Pihaknya juga tidak ikut terdampak perang dagang AS-China.
"Itu (Oppo) bukan perusahaan negara, kalau yang terpengaruh itu BUMN, kami punya swasta," pungkasnya.