Wabup Bengkalis Minta Pernikahan Dini Dihindari

3 September 2024
Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Pernikahan Dini

Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Pernikahan Dini

RIAU1.COM - Kalangan pemuda diajak Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis, Bagus Santoso untuk giat belajar hingga umur 30 tahun.

Wabup Bagus menjelaskan, saat ini sangat marak fenomena pernikahan dini, untuk menangkal itu para pemuda dapat melakukan kegiatan produktif dengan giat belajar, mencoba berbagai hal positif agar lebih matang dan sukses diusia tua.

"Dengan perubahan dan perkembangan medsos, pacaran generasi 60-an dan 90-an sudah sangat berbeda, tetapi apakah kita harus paksa pemuda-pemuda kita untuk mengikuti alur seperti kita, tak mungkin justru kita kawal dan berikan pendidikan yang sehat. Tahun 2023 terjadi 39 kasus pernikahan dini di Kabupaten Bengkalis, di tahun 2024 bukan menurun justru semakin bertambah sampai bulan Juli tahun 2024 telah terjadi 48 kasus pernikahan dini. Mari pernikahan dini kita hindari, giat belajar sampai umur 30 tahun," papar dia.

Wabup Bagus menyampaikan hal tersebut saat membuka kegiatan Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Pernikahan Dini pada Pemuda, di Aula lantai IV, Kantor Bupati Bengkalis. Selasa, 3 September 2024.

Lebih lanjut, Wabup Bagus menjelaskan, pernikahan dini adalah pernikahan di bawah umur dan banyak kasus terupdate yang paling viral itu adalah di Bojonegoro ada sekitar 218 anak SMP Sekolah dinikahkan massal, alasannya miris sebagian besar karena sudah hamil dulu berikutnya alasannya karena takut zina karena berpacaran dari SD.

"Ini kan luar biasa, anak milenial, anak gen Z ini harus kita arahkan agar tak menyimpang. Mari kita ikuti ketentuan negara, menikah minimal usia di atas 19 tahun. Perlu adanya pendidikan seks, kalau dilakukan edukasi secara benar maka putra-putri kita justru akan memahami saya harus bagaimana bergaul, saya harus bagaimana berpacaran dan saya harus bagaimana berperilaku,"sebut dia.

Kegiatan yang diselenggarakan Disparbudpora Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ini diikuti 100 orang yang terdiri dari mahasiswa, pelajar SMA sederajat dan pelajar SMP sederajat.*