Siswa SMKN 3 Bengkalis Diajak Peduli Hutan Mangrove

4 Agustus 2024
Giat aksi peduli lingkungan hidup untuk siswa SMKN 3 Bengkalis

Giat aksi peduli lingkungan hidup untuk siswa SMKN 3 Bengkalis

RIAU1.COM - Aksi peduli lingkungan digelar Kelompok Konservasi Mangrove (KKM) Paghet Senghagah dan LSM Bahtera Melayu, bersama siswa SMK Negeri 3 Bengkalis akhir pekan ini di Kawasan Konservasi Mangrove Paghet Senghagah Desa Kelapapati Bengkalis.

Menurut Direktur Eksekutif Bahtera Melayu, Defitri Akbar mengatakan, kegiatan ini memang sudah sering juga dilakukan di Kawasan Mangrove Desa Kelapapati dengan melibatkan berbagai instansi dan perguruan tinggi.

"Hari ini kita bersama kelompok konservasi mangrove melibatkan siswa sekolah, guna memberikan pemahaman bahwa pentingnya menjaga lingkungan,"kata dia.

Sambung dia, pada bulan Mei lalu kelompok Konservasi Mangrove Paghet Senghagah ini mendapat kunjungan dari Global Environment Center (GEC) dari Malaysia dan Yayasan Gambut (YG) Riau, kunjungan itu dilakukan dalam rangka assessment ke Kelompok Konservasi Paghet Seghaghah Desa Kelapapati Kecamatan Bengkalis Kedatangan rombongan GEC dan YG ke Desa Kelapapati tersebut didampingi juga LSM Bahtera Melayu.

"Kita mencoba memperkenalkan Desa Kelapapati dan Kelompok konservasi mangrove ini kepada teman-teman dari Global Environment Center, dan Yayasan Gambut Riau, dan hasilnya mereka tertarik dengan mangrove yang kita miliki dan mulai program mereka lakukan di kelompok kita ini,"jelasnya.

Lebih lanjut Defitri menjelaskan kepada siswa SMK Negeri 3 Bengkalis bahwa, kelompok mangrove adalah suatu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di pantai yang terlindung, laguna dan muara sungai yang tergenang pada saat pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap salinitas.

Sambungnya lagi hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat secara fisik, ekologis dan ekonomis. Secara fisik manfaat mangrove antara lain, sebagai perlindungan terhadap sedimentasi, abrasi dan instrusi air laut, penahan badai dan angin yang bermuatan garam, serta untuk menurunkan emisi karbon. Secara ekologis hutan mangrove berfungsi sebagai tempat hidup, perlindungan dan sumber pakan bagi biota laut dan spesies yang ada di sekitarnya.

Sedangkan secara ekonomis hutan mangrove berfungsi sebagai tempat rekreasi wisata, serta sebagai sumber mata pencaharian masyarakat sebagai nelayan penangkap ikan, udang, kepiting dan lainnya.

Sementara itu, Rio Fernandes sebagai Ketua Pembina Kelompok Mangrove mengucapkan terima kasih kepada Global Environment Center (GEC) dari Malaysia dan Yayasan Gambut (YG) Riau yang telah memberikan dan memasukan program kegiatan di kelompok mangrove Paghet Senghagah Desa Kelapapati.

"Kami sekarang pembuatan bedeng pembibitan dan pada hari ini kami melakukan kegiatan bersama siswa SMK Negeri 3 Bengkalis dengan tema "Edukasi  Mangrove, Manfaat Magrove dan  Menabung Lumpur untuk Masa Depan,"sebut Rio.*