Sejumlah Komoditas Pangan di Bengkalis Turun Harga

5 Agustus 2024
Jual beli di Pasar tradisiona Bengkalis

Jual beli di Pasar tradisiona Bengkalis

RIAU1.COM - Pekan ketiga bulan Juli ini, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Bengkalis berada diangka -1.47. Andil deflasi ini disebabkan sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan harga.

Barang kebutuhan sehari-hari yang mengalami penurunan harga itu adalah, daging ayam ras (-0.7067), cabe merah (-0.5569) dan bawang merah (-0.4395).

Hal itu terungkap saat rapat koordinasi pengendalian inflasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara daring di Ruang Rapat Hang Jebat, Kantor Bupati Bengkalis, Senin 5 Agustus 2024.

Rapat dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian. Sementara dari Pemkab Bengkalis hadir Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Andris Wasono.

Dirinci secara detil, terhitung Juli 2024 berdasarkan variabel inflasi tahun ke-tahun (Y-on-Y%), komoditas penyumbang utama andil inflasi adalah beras (0,47), emas perhiasan (0,27), sigaret kretek (0,12), cabai rawit (0,09) dan gula pasir (0,06).

Sedangkan komoditas penyumbang andil deflasi berdasarkan variabel bulan ke-bulan (M-to-M%) adalah bawang merah (-0,11), cabai merah (-0,09), tomat (-0,07), daging ayam ras (-0,04) dan bawang putih (-0,02).

Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian mengimbau seluruh Kepala Daerah agar selalu konsisten dalam mengendalikan inflasi khususnya daerah-daerah yang tingkat inflasinya tinggi.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap daerah yang berhasil menekan laju inflasi, Kemendagri bekerjasama dengan Kementerian Keuangan memberikan penghargaan berupa pemberian insentif fiskal.

Pemberian insentif fiskal periode pertama diterima 50 pemerintah daerah yang telah berhasil menekan laju inflasi didaerahnya masing-masing. Terdiri dari empat provinsi, 10 kota dan 36 kabupaten. Total anggaran yang diberikan Rp300 miliar.

"Selamat kepada daerah yang telah menerima insentif fiskal. Kami berharap penghargaan ini menjadi momentum kita bersama untuk memperkuat komitmen dalam menjaga stabilitas perekonomian dan menurunkan angka inflasi di Indonesia", ujar Tito.*