Inovasi Mesin Peniris Madu yang dibuat Politeknik Bengkalis
RIAU1.COM - Bagian dari upaya mengoptimalkan pengolahan madu hutan di Desa Teluk Pambang, Tim Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) buat inovasi mesin peniris madu.
“Inovasi ini merupakan sebuah inisiatif besar memperbaiki proses pengolahan madu hutan telah diimplementasikan di Desa Teluk Pambang. Alhamdulillah, melalui inovasi ini, meningkatkan hasil maksimal bagi kelompok usaha di sana,” kata pimpinan proyek, Reinaldi Teguh Setyawan didampingi anggota tim Erwen Martianis.
Diungkapkan Reinaldi, proyek ini menghasilkan sebuah mesin peniris madu 8 sisir lebah hutan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi madu di kelompok usaha perhutanan sosial setempat yang dipimpin Hasnur Rasid sebagai ketua kelompok usaha.
"Kami melihat potensi besar untuk meningkatkan proses tradisional penirisan madu yang sering kali masih manual dan kurang efisien. Dengan mesin ini, prosesnya menjadi lebih cepat dan hasil madu juga lebih higienis," ungkap Reinaldi.
Ditambahkan Erwen Martianis, mesin ini dirancang khusus untuk menangani sisir lebah tanpa merusaknya, memungkinkan madu murni dapat diekstraksi dengan lebih efektif.
“Desain mesin yang kami kembangkan berfokus pada kepraktisan dan keefisienan tanpa mengorbankan kualitas madu. Dengan teknologi ini, kami berharap bisa meningkatkan output madu sekaligus mempertahankan atau bahkan meningkatkan kualitasnya,” ungkap Erwen.
Selain pengembangan mesin, tim pengabdian juga menyelenggarakan serangkaian pelatihan untuk para petani madu di desa tersebut. Pelatihan ini mencakup aspek teknis pengoperasian mesin serta pemeliharaan rutin, sehingga para petani dapat mengelola teknologi baru ini secara mandiri dan berkelanjutan.*