Pemkab Bengkalis Punya Aplikasi Sijantan, Upaya Tingkatkan Populasi Ternak

25 Oktober 2024
Pelncuran Apilkasi Sijantan Pemkab Bengkalis

Pelncuran Apilkasi Sijantan Pemkab Bengkalis

RIAU1.COM - Sebagai upaya meningkatkan populasi ternak, juga mempercepat pengelolaan kesehatan hewan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Bengkalis meluncurkan inovasi terbaru berbasis teknologi digital, yakni Sistem Informasi Kesehatan dan Inseminasi Buatan (Sijantan) Rabu, 23 Oktober 2024.

Aplikasi ini diluncurkan dalam sebuah acara yang dihadiri oleh Peternak, Dokter Hewan, Paramedik Inseminator, Kepala UPT dan pejabat lingkup DTPHP.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis Tarmizi, mengatakan aplikasi Sijantan ini merupakan terobosan digital yang dapat mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan hewan dan peningkatan populasi ternak.

"Kami berharap, dengan dukungan seluruh pihak, Sijantan dapat memberikan dampak signifikan dalam pembangunan sub sektor Peternakan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak menuju Kabupaten Bengkalis Mermarwah, maju dan sejahtera, serta berkontribusi pada swasembada pangan nasional," kata Tarmizi.

Sambung dia, Sijantan hadir sebagai solusi digital yang terintegrasi untuk mempermudah pengelolaan kegiatan inseminasi buatan, pemantauan Kesehatan hewan, serta pencatatan sistem reproduksi ternak secara akurat dan real-time. 

"Melalui aplikasi ini, peternak dapat dengan mudah mengetahui waktu yang tepat untuk pelaksanaan inseminasi buatan, memantau kesehatan hewan, serta mendapatkan informasi terkait jadwal pemeriksaan kebuntingan dan kelahiran,"sebut dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Bengkalis, Suhairi menyampaikan, Sijantan merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas peternakan lokal. 

“Dengan Sijantan, kami berharap dapat mendukung para peternak untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam usaha mereka. Inovasi ini akan memberikan akses data yang lebih cepat, tepat, dan mudah diakses, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah,” ujarnya.*