Masih Ada 82 Km Kawasan Terdampak Abrasi di Bengkalis

25 Februari 2024
Kawasan di Bengkalis yang terdampak abrasi

Kawasan di Bengkalis yang terdampak abrasi

RIAU1.COM - Sejak 2010 sampai 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp328 miliar lebih untuk mengatasi abrasi, seperti membangun pemecah gelombang (breakwater) di spot-spot tertentu yang laju abrasinya bisa mencapai 7 – 10 meter setahun. 

Selain mengalokasikan dengan biaya yang bersumber dari APBD Bengkalis, Pemkab Bengkalis juga mengajukan anggaran kepada pemerintah pusat
untuk ikut berperan menangani abrasi di Bengkalis. Total pantai yang mengalami abrasi sekitar 222 Kilo meter (KM), dari total tersebut terdapat 121 abrasinya sangat kritis.

Dari 121 KM itu yang sudah ditangani sekitar 39 KM, artinya masih ada sekitar 82 KM kondisinya sangat memperihatinkan. Khususnya di pulau Bengkalis, Kecamatan Rupat Utara, dan Bukit Batu yang tidak mungkin dapat ditangani hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).

Pemkab Bengkalis terus berkoordinasi dan mendapatkan dukungan penuh dari Pemprov Riau dan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR untuk menangani persoalan abrasi di Bengkalis,” jelas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis H. Suwarto belum lama ini.

Suwarto menambahkan, pengikisan daratan di sejumlah pulau Kabupaten Bengkalis, terutama pulau terluar, berpengaruh pada teritorial Indonesia, dan mempengaruhi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Karena itu, menjaga bibir pantai tentunya menyelamatkan kedaulatan negara.

“Misalnya di Teluk Papal, Kecamatan Bantan atau Pulau Bengkalis, tanah yang dulunya menjadi kebun berubah menjadi lautan. Akar-akar pohon terangkat karena struktur tanah keropos diterpa gelombang,” ujarnya.        

Pulau Bengkalis yang berada di gerbang perbatasan, persis atau berhadapan langsung dengan Selat Malaka, maka sangat diharapkan
kehadiran negara di sini. 

Terkait pembangunan kepariwisataan, abrasi pantai, restorasi gambut, rehabilitasi mangrove, dan lainnya, Pemkab Bengkalis akan terus berupaya dalam meraih APBD provinsi dan APBN untuk kontribusi pembangunan di Pulau Rupat ini.

"Mengingat Pulau Rupat merupakan pulau terluar Indonesia. Untuk itu kami mohon dukungan, sinergi dan kolaborasi seluruh masyarakat agar kami dapat membuat terobosan dan terus berinovasi," ujarnya.*