Pohon Api-api ditanam ratusan guru di Desa Bantan
RIAU1.COM - Tidak kurang 500 guru dari gabungan sekolah dari Kecamatan Bengkalis dan Bantan merayakan peringatan Hari Jadi ke-512 Bengkalis dengan menanam pohon api-api di Pantai Teluk Ondan II, Desa Bantan Air Sabtu pagi, 27 Juli 2024.
Tak tanggung-tanggung, 5.000 batang ditanami sepanjang bibir pantai Desa Teluk Ondan yang turut melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Perangkat Desa, masyarakat sekitar dan mahasiswa.
Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso, hadir langsung ditengah-tengah para guru yang bersemangat tersebut untuk turut menanami pohon api-api.
Atas inisiasi para guru untuk melaksanakan penanaman 5.000 batang pohon api-api, Wabup Bagus Santoso memberikan apresiasi serta dukungan penuh.
Diakui Bagus Santoso, selain berfungsi menahan tanah dari abrasi, pohon api-api juga menjadi rumah bagi biota laut. Kegiatan penanaman bibit api-api ini menjadi langkah strategis guna memberikan perhatian pada penyelamatan lingkungan, khususnya kawasan pesisir dimomen Hari Jadi Bengkalis.
“Kami berharap, kegiatan ini terus berlanjut, guna meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat akan pentingnya pohon api-api bagi lingkungan. Jika biasanya guru mengajar di sekolah, hari ini dipraktekkan langsung di lapangan. Dan akan lebih baik lagi jika juga diajarkan kepada murid di sekolah masing-masing,”papar Bagus Santoso.
Kepada pihak-pihak terkait, terutama masyarakat, pemerintah desa serta rekan-rekan komunitas lainnya, Wakil Bupati Bengkalis ini meminta bibit api-api yang ditanami ini dijaga dan dirawat agar tetap tumbuh dan berkembang.
“Bersama-sama kita merawat dan menjaga lingkungan kita agar tetap abadi dan lestari. Tentunya dikepemimpinan Kasmarni-Bagus Santoso (KBS) abrasi ini tak akan kami biarkan terus-menerus, dapat disinergikan dengan program-program yang relevan dengan program kegiatan pemerintah daerah. Berbagai upaya akan kita lakukan dalam mewujudkan Kabupaten Bengkalis Bermarwah, Maju dan Sejahtera serta berkelanjutan,” ujarnya.
Dijelaskan warga sekitar, Abu Samah yang juga sebagai nelayan dan kelompok peduli lingkungan, hingga saat ini, sekitar 800 meter tanah hilang tergerus abrasi.
“Yang mana kita ketahui dulu disini ada rumah warga, lapangan bola bahkan makam. Itu semua hilang karena abrasi yang semakin parah,” kata Abu Samah.
Lanjut Abu Samah, selain upaya penanaman bibit api-api dan mangrove, adanya pemecah gelombang akan menjadi sangat bermanfaat jika dibagun untuk menyelamatkan kampungnya.
“Sebab, penanaman yang tidak tepat perhitungan dan pengkajian juga akan menjadi sia-sia. Namun apa yang dilakukan oleh para guru hari ini sangat luar biasa,” lanjutnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkakis diwakili Sekretaris Muthu Saily menyebut kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kepedulian guru-guru kepada lingkungan.
“Ini semua kita lakukan secara mendadak, spontan dan alhamdulillah terlaksana dengan baik penanaman bibit api-api yang berjumlah 5.000 batang,” kata Muthu.*