Ilustrasi/net
RIAU1.COM - Aksi penipuan mengatasnamakan pejabat Pemkab Bengkalis kembali terjadi. Kali ini pesan melalui aplikasi WhatsApp (WA) itu diterima oleh salah seorang pengurus masjid di Kecamatan Bengkalis, Sabtu malam, 18 Februari 2023.
Menurut bendahara masjid berinisal B itu, modus pelaku mengirim pesan via WA mengaku sebagai Wakil Bupati Bengkalis dengan menggunakan foto profil H Bagus Santoso.
Pesan itu berisi pemberitahuan bahwa masjid itu akan menerima bantuan dari Pemkab Bengkalis.
Pelaku meminta nomor rekening masjid dengan dalih, nantinya bantuan sejumlah uang akan dikirimkan melalui rekening tersebut.
Tanpa curiga sedikitpun, bendahara masjid memberikan nomor rekening yang diminta oleh si penipu.
Dalam aksinya, penipu mengaku telah mentransfer bantuan tidak hanya dari wabup saja, tapi juga dari Bupati Bengkalis Kasmarni, Sekretaris Daerah H Bustami HY, Ketua DPRD Bengkalis, H Khairul Umam dan Kepala Dinas Sosial, Hj Martini.
Guna memuluskan aksinya, si penipu memberikan bukti transfer palsu. Tidak tanggung-tanggung, bantuan dari Wabup sebesar Rp18 juta, Bupati sebesar Rp20 juta, Sekda sebesar Rp45 juta, Ketua DPRD nominal Rp30 juta dan Kadis Sosial sebesar Rp22 juta.
Kepada korbannya, pelaku mengaku kelebihan transfer, sebab bantuan yang diberikan tidak sepenuhnya untuk masjid, tapi sebagian lagi untuk panti asuhan.
Dengan cerdiknya, si penipu meminta korban agar segera mentransfer balik ke rekening milik si penipu.
Korban beralasan, rekening masjid tidak ada ATM sehingga tidak bisa mengecek langsung dan karena akhir pekan, sehingga bank juga tutup.
Si penipu meminta agar bendahara masjid menanggulangi dahulu dengan menggunakan uang pribadi.
Merasa yakin bahwa uang itu benar-benar telah di transfer, tanpa pikir panjang korban lalu mentransfer ke rekening si penipu. Atas kejadian itu, korban mengaku telah dirugikan Rp48 juta rupiah.
Sementara itu Kadis Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis, Hendrik Dwi Yatmoko menjelaskan penipuan dengan mencatut Pejabat Pemkab Bengkalis bukan sekali ini saja.
Kejadian serupa pernah beberapa kali terjadi, penipuan yang mengatasnamakan Bupati, Wabup, Sekda dan beberapa pejabat publik lainnya.
Untuk itu dirinya tak bosan-bosannya mengimbau masyarakat agar tidak percaya dengan pesan bermodus pemberian bantuan.
Mantan Camat Bantan itu menegaskan, Pemkab Bengkalis dalam menyalurkan bantuan, akan melalui prosedur yang telah ditetapkan melalui instansi berwenang.
"Pesan seperti itu tidak benar. Bupati Kasmarni, Wabup Bagus Santoso maupun Sekda Bustami tak pernah kirim chat untuk meminta atau menjanjikan sesuatu", bela Hendrik.
Ia juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan pesan-pesan sejenis. Beberapa cara bisa dilakukan oleh masyarakat manakala menerima pesan terindikasi sebagai penipuan.
Pertama, selalu konfirmasikan kebenaran informasi yang diterima.
"Masyarakat agar selalu waspada dan tidak mudah percaya apabila mendapati hal seperti itu. Konfirmasi kebenarannya kepada pihak terkait atau mungkin bisa ditanyakan ke pejabat atau ASN yang dikenal,” katanya.
Ditambahkan, warga juga dapat menyampaikan aspirasi, pengaduan, dan sejenisnya, melalui sarana yang sudah disiapkan, baik secara langsung atau melalui daring sipendekar.bengkaliskab.go.id.*