Konferensi pers Polres Bengkalis
RIAU1.COM - Ekspos pengungkapan kurir narkoba digelar di Mapolres Bengkalis, dengan barang bukti 23 Kg sabu, 16.113 butir ekstasi dan pil Happy Five 726 papan berjumlah 7260 butir, di Mapolres pada Jumat (18/8).
Enam pelaku turut ditampilkan masing-masing Ahmadi alias Madi (25) asal Bengkalis, Gulam Rasul (29) asal Pekanbaru dan Toyib Imam Santoso (23) asal Jakarta, yang diamankan pada Sabtu (5/8) lalu.
Dari ketiga pelaku ini, turut diamankan barang bukti sabu 10 bungkus ditemukan dalam tas ransel dan lima bungkus dalam tas ransel kecil. Sehingga totalnya sebanyak 15 Kg.
Sementara kasus kedua juga dengan tersangka tiga orang diungkap pada Senin (14/8) di dua lokasi dan berhasil mengamankan Dodi Irawan (44) asal Deli Serdang, Bayu Pranata (42) asal Medan dan Suhanri (45) asal Deli Serdang, Sumut.
Dan dari pengungkapan kedua ini berhasil diamankan delapan bungkus plastik diduga berisikan narkotika jenis sabu. Kemudian tujuh bungkus narkotika jenis ekstasi dengan berat 6.284 gram atau sebanyak 16.113 butir dan 726 strip atau 7260 butir Happy Five.
Berdasarkan keterangan Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro, pengungkapan yang dilakukan Sabtu (5/8) dilakukan di beberapa lokasi yakni di Jalan Utama, Desa Kuala Alam, Kecamatan Bengkalis.
Selanjutnya di Perumahan Indah Harisanda, Jalan Saudara Kelurahan Tuah Madani Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dan di Perumahan Viola citra Jalan Taman karya IX Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
Kronologisnya berawal dari adanya informasi diterima tim Opsnal Res Narkoba polres Bengkalis akan ada sejumlah narkotika yang akan diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia melalui peraian selat malaka pulau Bengkalis.
Selanjutnya tim Opsnal langsung berkoordinasi dengan Bea Cukai Bengkalis untuk melakukan penyelidikan.
Setelah informasi dipastikan, tim gabungan berhasil menangkap Ahmadi yang sedang mengendarai motor di Jalan Utama Kuala Alam, Bengkalis sambil membawa dua buah tas. Dimana satu tas ransel warna hitam dan satu tas ransel biru didalam jok motor.
"Totalnya lima belas bungkus besar sabu. Hasil interogasi tersangka mengaku diperintah JIK menjemput paket sabu di daerah Parit Lapis Muntai Kecamatan Bantan Bengkalis dan akan di bawa ke Pekanbaru," kata Bimo.
Ahmadi kata Bimo, mengaku baru menerima upah dari JIK sebesar Rp500 ribu. Dengan cara dikawal ke Pekanbaru, dua tas tersebut ternyata akan diserahkan ke dua orang yang berbeda.
Gulam Rasul diamankan saat mengambil paket sabu 10 bungkus besar disebuah rumah kosong di Jalan Saudara, Kelurahan Tuah Madani, Tampan.
"Gulam ini mengaku diperintah orang yang tidak dikenal dan dijanjikan upah Rp50 juta. Selanjutnya menunggu perintah diduga warga Malaysia," jelas Bimo.
Orang ketiga yang ditangkap adalah Toyib Imam Santoso, dia diamankan di disebuah rumah kosong di Jalan Taman Karya IX, Tampan, saat mengambil lima bungkus besar paket sabu.
Pengakuan Toyib, dia diminta St (DPO) untuk menjemput paket 5 kg sabu ke Kota Pekanbaru dan dijanjikan diupah Rp50 juta. "Tersangka ketiga ini baru menerima upah Rp5 juta yang dikirim melalui aplikasi Sakuku. Diduga orang ketiga ini dikendalikan warga Malaysia yang sama," kata Bimo.
Kasus kedua yang diungkap pada Senin (14/8) siang dengan barang bukti sabu 8.613 gram, ekstasi 6.500 gram atau 16.113 butir)dan pil Happy Five 726 strip/papan(7260 butir dilakukan di dua lokasi yakni di Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru dan di Kecamatan Tanah Putih Rohil.
Pengungkapan kedua ini dilakukan setelah didapat informasi terpercaya, akan ada penyelundupan narkoba tujuan Medan, Sumut yang masuk dari Malaysia melalui perairan Bengkalis.*