FGD diseminasi program matching pendanaan 2024 Politeknik Negeri Bengkalis
RIAU1.COM - Focus group discussion (FGD) diseminasi program matching fund/dana pendanaan 2024 hasil kolaborasi Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Bengkalis, dibuka Bupati Bengkalis Kasmarni akhir pekan ini.
Bupati Kasmarni memberikan apresiasi dan mendukung kegiatan tersebut sebagai wujud kolaborasi akademik antara kampus dengan pemerintah daerah, khususnya Politeknik Negeri Bengkalis dalam membangun desa serta mendukung visi Kabupaten Bengkalis Bermarwah, Maju dan Sejahtera.
"Untuk membangun Kabupaten Bengkalis yang besar serta luas dan berpulau-pulau, tentunya tidak akan mampu dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah, tanpa adanya sinergitas, kolaborasi dan akselerasi dari berbagai pihak, termasuk dengan perguruan tinggi, khususnya dengan Politeknik Negeri Bengkalis,"kata dia.
“Kami yakin, Politeknik Negeri Bengkalis memiliki kepakaran untuk ikut bersama kami dalam memberdayakan serta mengembangkan segala potensi yang ada di tengah-tengah masyarakat, terutama dalam pengelolaan berbagai potensi yang ada di desa,”sambung dia.
Kemudian, tambah dia, berbagai potensi yang bisa dikembangkan kedepannya lanjut bupati, meliputi program penguatan BUMDes, industri rumah tangga atau usaha mikro, pengembangan model desa sejahtera, desa wisata, penguatan ketahanan pangan, pelestarian budaya, deradikalisasi, dan lain-lainnya.
"Kepakaran yang diarahkan dalam peningkatan kualitas dan efisiensi layanan pemerintah, meliputi pelaksanaan riset kebijakan atau pengembangan sistem pendukung penyelenggaraan administrasi atau layanan pemerintah desa, yang kesemuanya ditujukan untuk peningkatan efisiensi tata kelola pemerintahan di desa, yang dapat berupa norma, standar, peraturan, dan kebijakan,"papar dia.
Kasmarni berharap semoga program ini nantinya tidak berhenti pada tataran implementasi, tetapi juga dilengkapi dengan evaluasi yang berkelanjutan. Karena hasil evaluasi tersebut harus menjadi dasar kita untuk pengembangan program ini di masa mendatang. Melalui semangat gotong royong dan kebersamaan.
“Kami optimis, kedepannya kita dapat mewujudkan desa-desa di negeri ini menjadi desa yang mandiri dan berdaya saing, dengan mendayagunakan potensi yang ada, baik dari sisi akademik, teknologi, maupun sumber daya manusianya, sehingga kita bisa menciptakan perubahan yang nyata dan berdampak luas bagi masyarakat,” harap Bupati.*