Keinginan Patenkan Rangkaian Pernikahan Adat Melayu Terkendala, Harpi Melati Temui Bupati Kasmarni

Keinginan Patenkan Rangkaian Pernikahan Adat Melayu Terkendala, Harpi Melati Temui Bupati Kasmarni

26 Juni 2024
Pertemuan Bupati Bengkalis, Kasmarni dengan pengurus Harpi Melati

Pertemuan Bupati Bengkalis, Kasmarni dengan pengurus Harpi Melati

RIAU1.COM - Silaturahmi Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi Melati) diterima Bupati Bengkalis, Kasmarni.

Ketua Harpi Melati Elinawati menyampaikan tujuan silaturahmi tersebut ingin menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, serta keinginan untuk mematenkan rangkaian upacara pernikahan Adat Melayu.

Pembakuan tata rias upacara adat istiadat pernikahan pengantin melayu Bengkalis itu dimulai baik dari segi pakaian, aksesoris, tata rias dan tata cara adat istiadatnya agar seragam dan sesuai ketentuan.

“Dalam keinginan pembakuan ini kami masih mengalami beberapa kendala, salah satunya mendatangkan koligium dari pusat yang telah ditunjuk oleh Kemendikbud untuk Harpi Melati," kata dia.

Elinawati berharap dengan pertemuan ini Pemkab Bengkalis dapat memberikan solusi agar apa yang menjadi tujuan dari Harpi Melati bisa terlaksana.

Menangapi apa yang disampaikan Ketua Harpi Melati, Bupati Bengkalis Kasmarni tentunya menyambut baik usulan untuk pembakuan terhadap tata rias di Bengkalis sesuai denan adat istiadat Melayu yang berlaku.

“Tentunya ini harus kita dudukan dengan pemangku adat atau Lembaga Adat Melayu RiauKabupaten Bengkalis dan pemangku kepentingan lainnya yang berkaitan dengan rias pengantin,” jelas Bupati.

Disampaikan Bupati Kasmarni, Pemkab Bengkalis sangat mendukung ketika budaya ingin dilestarikan di Negeri Junjungan.

Oleh karenanya, Pemkab Bengkalis melalui perangkat daerah terkait siap mempermudah jalannya agar warisan budaya Melayu di tanah Melayu Kabupaten Bengkalis tetap kental, tidak punah tergerus zaman.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa di Kabupaten Bengkalis terdapat banyak suku, dan antara suku tersebut banyak melakukan pernikahan beda suku, tentu dari pihak keluarga selalu mempertahankan adat istiadat dengan suku mereka masing-masing, dan ini juga akan menjadi pertimbangan bersama,”papar bupati Kasmarni.*