TPBIS Dispersip Bengkalis
RIAU1.COM - Bagian dari upaya memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Bengkalis menggelar Stakeholder Meeting Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) pertengahan pekan ini.
Kadis Dispersip, Hendrik Dwi Yatmoko, mengatakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan salah satu program prioritas nasional dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
"Selain bertujuan memperkuat sinergi dan kolaborasi stakeholder dan pembangunan literasi masyarakat, program ini dilakukan untuk mendorong perpustakaan agar bersifat inklusif untuk mengembangkan fungsi dan peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,"kata Hendrik.
Sambung Hendrik menyampaikan, keberhasilan program TPBIS dalam peningkatan nilai indeks pembangunan literasi masyarakat Kabupaten Bengkalis merupakan tugas kita bersama.
"Program TPBIS ini tidak hanya dilaksanakan ditingkat Pemerintahan Desa saja, akan tetapi juga dilaksanakan pada Pemerintahan Kabupaten/Kota dan Provinsi," tambah Hendrik.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkalis sebut dia, telah memperoleh nilai 75 pada zona hijau dalam pelaksanaan TPBIS di tahun 2023.
"Tahun 2023 yang lalu Dispersip Kabupaten Bengkalis telah memperoleh nilai 75 pada zona hijau dalam pelaksanaan TPBIS. Tidak hanya itu, melalui Pemerintahan Desa juga mendapat Penghargaan TPBIS pada Peer Learning Meeting Perpustakaan Nasional di tahun 2022 dan 2023, yaitu Pemerintah Desa Jangkang, Desa Resam Lapis, Desa Kuala Alam dan Desa Ulu Pulau,"paparnya.*