Dosen STIE Syariah Narasumber Seminar Internasional di Thailand

6 Agustus 2024
Seminar di Universitas Fatoni Thailand

Seminar di Universitas Fatoni Thailand

RIAU1.COM - Dalam seminar internasional yang digelar di Universitas Fatoni Thailand awal pekan ini, tiga dosen Sekolah Tinggi Islam Ekonomi (STIE) Syariah Bengkalis dipercaya menjadi narasumber.

Kehadiran tiga dosen yang menjadi narasumber tersebut dalam rangka memenuhi jemputan Jabatan Bahasa dan Jurusan Otonomi Keuangan dan Perbankan, Universitas Fatoni Thailand, yakni Muhammad Isa Selamat mengusung tema Patani Hubungan Kekeluargaan di Rumpun Melayu Dalam Menjana Ekonomi Umat.

Kemudian Ketua STIE Syariah Khodijah Ishak mengusung tema, Model Pengembangan Wakaf Sebagai Penguatan Ekonomi Umat, dan Mashuri berjudul,  Wakaf Hijau Dalam Pembangunan Berkelanjutan.

Sementara itu narasumber dari Universitas Fatoni Thailand yang diwakili Fakulti Sastera dan Sains Kemasyarakatan oleh Asst. Prof.Dr Maplee Maekong dan Dr. Suraya Jafakia dari Jabatan Bahasa dengan judul, Bahasa Melayu Untuk Bisnis dan Wakaf  serta  Rowiyah dari Jurusan Ekonomi Keuangan dan Perbankan, dengan judul, Peran Koperasi Islam Dalam Pengembangan Ekonomi dan Sosial di Thailand.

Diungkapkan Khodijah, kegiatan seminar internasional merupakan bagian dari kegiatan besar Jejak Warisan Rumpun Rumpun Melayu, Hubungan Kekeluargaan Bengkalis dan Patani Thailand.

Kegiatan ini bertujuan menumbuhkembangkan empati dan kepedulian civitas akademika terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan solusi terhadap pembangunan berkelanjutan dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakt serta pengembangan bidang budaya Melayu.

“Hal ini sejalan dengan visi STIE Syariah Bengkalis yakni menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam bidang ekonomi syariah di wilayah rumpun Melayu,” kata Khodijah.

Lebih lanjut Khodijah menyatakan, kerjasama ini membuka peluang pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara kedua wilayah dalam pengembangan ekonomi syariah, khususnya di bidang wakaf.  

Sementara itu, Muhammad Isa Selamat, menjelaskan  melalui program jejak warisan rumpun Melayu diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, khidmat masyarakat serta pengembangan bidang ekonomi dan budaya Melayu.

“Jalinan muhibah ini diharapkan berkesinambungan, sehingga kerjasama dan hubungan kekeluargaan yang pernah terjadi pada era pemerintahan kesultanan Johor-Riau dengan Patani dapat dikukuhkan demi kemajuan bersama,” ungkapnya.

Dr. Suraiya Chapakiya dari Universiti Fatoni mengatakan Jabatan Bahasa Melayu sangat gembira karena pensyarah dan pelajar kami berpeluang dalam memajukan bahasa dan budaya Melayu serumpun.

Menurutnya Universiti Fatoni adalah universiti wakaf yang melaksanakan visinya dalam membina dan membangun umat, melalui pendekatan wakaf.

“Kami berharap STIE Syariah Bengkalis dapat membimbing kami dalam mengangkat Bahasa Melayu sebagai bahasa perniagaan dan pendidikan untuk memajukan para pelajar kami khasnya dan umumnya masyarakat Patani selatan Thailand,”tutur dia.*