Bupati Kasmarni Janji akan Bangun Puskesmas di Desa Tasik Serai

1 Februari 2024
Bupati Bengkalis, Kasmarni hadir di Musrenbang Kecamatan Talang Muandau

Bupati Bengkalis, Kasmarni hadir di Musrenbang Kecamatan Talang Muandau

RIAU1.COM - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan diharapkan Bupati Bengkalis, Kasmarni mampu menyerap aspirasi masyarakat desa/kelurahan.

"Kami optimis, melalui forum ini, kita dapat menghasilkan sebuah kesepakatan bersama usulan skala prioritas desa, yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Serta perumusan dan penetapan program prioritas kecamatan, yang hendaknya benar-benar mampu menjawab setiap permasalahan serta mendorong upaya pengembangan potensi yang ada di kecamatan ini," kata Kasmarni saat membuka Musrenbang tingkat Kecamatan Talang Muandau pertengahan pekan ini.

Kasmarni mengatakan bahwa pada APBD tahun 2024 ini, Kecamatan Talang Muandau telah mendapatkan alokasi anggaran yang diperuntukan untuk beberapa kegiatan strategis, seperti, peningkatan Jalan Kayu Api sebesar Rp8 miliar, peningkatan Jalan Beringin sebesar Rp5 miliar.

Sementara penyediaan prasarana sarana utilitas perumahan pemukiman sebesar Rp4,1 miliar, pembangunan Pustu Bagan Benio sebesar Rp800 juta, pembangunan Puskesmas Desa Tasik Serai sebesar Rp 667 juta dan sejumlah kegiatan lainnya pada sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, perhubungan, sosial, perkebunan, perdagangan dan perindustrian, serta sektor lainnya.

"Di forum Musrenbang Kecamatan Talang Muandau ini, beberapa Kepala Perangkat daerah dan anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, guna mendengarkan secara langsung apa yang menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat kepada kami pemerintah daerah. Untuk itu, kami minta kepada kepala perangkat daerah, agar memperhatikan aspirasi yang disampaikan, catat dan pelajari dengan seksama,"tutur Kasmarni.

Tambah Bupati, selanjutnya disinergikan agar menjadi bagian dari rencana kerja perangkat daerah sesuai dengan tupoksinya masing-masing, namun tetap mengedepankan azas efektifitas, efesiensi serta pertimbangan kemampuan keuangan daerah.

"Perlu kami ingatkan juga, ada beberapa program prioritas daerah, yang terintegrasi dengan program nasional yang harus tetap kita tindak lanjuti, seperti program penghapusan kemiskinan ekstrim, penurunan stunting, peningkatan investasi dan pengendalian inflasi,"ujarnya.

Khusus untuk penurunan stunting, lanjut Kasmarni alhamdulillah, dalam kurun tahun 2021-2023, telah berhasil melakukan prevalensi stunting dari 21,9% menjadi 4,4%. Sungguh prestasi yang sangat luar biasa, dan telah menempatkan Kabupaten Bengkalis menjadi daerah dengan angka prevalensi stunting terendah di Provinsi Riau.  

"Untuk itu, kami minta upaya percepatan penurunan stunting ini terus dilakukan dengan membuat beberapa langkah strategis secara masiv, terstruktur, terukur dan terarah, mulai dari perangkat daerah, kecamatan, desa dan kelurahan, serta melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat itu sendiri,"ungkapnya.*