Berikut Kata Lurah Pergam Rupat Soal Dana Bantuan Tanaman Kehidupan Yang Tidak Disalurkan
Berikut Kata Lurah Pergam Rupat Soal Dana Bantuan Tanaman Kehidupan Yang Tidak Disalurkan
RIAU1.COM - BENGKALIS - Terkait Dana Bantuan Tanaman Kehidupan (DBTK) dari PT SRL yang akan disalurkan ke masyarakat dan pemuda di kelurahan pergam, kecamatan Rupat, kabupaten Bengkalis sebesar Rp64 juta rupiah yang diduga tidak diserahkan oleh Lurah Pergam Dodi Candra.
Membuat masyarakat dan pemuda di kelurahan pergam mempertanyakan uang bantuan tersebut ke Lurah Pergam tetapi saat itu tetap tidak mendapatkan solusi darinya sehingga menimbulkan kekisruhan.
Terkait persoalan itu, Lurah Pergam Dodu Candra saat dikonfirmasi media ini mengaku bahwa dizaman dia menjabat sebagai lurah pergam sebenarnya tidak ingin mengeluarkan dana tersebut.
"Tetapi dari isu isu yang sudah banyak keluar sebenarnya untuk membayar hutang yang bermacam macam dengan total hampir puluhan juta rupiah,"cerita Dodi Candra Lurah Pergam, Jumat 19 April 2024.
Dikarenakan adanya pro dan kontra, kata Dodi Candra, setelah uang tersebut habis untuk membayar hutang jadi tidak ada uang lagi untuk membeli barang barang lain seperti racun randap dan lain sebagainya.
"Uang sudah habis jadi macam mana lagi mau membeli seperti racun randap. Dan ada lagi seperti RT/RW yang ingin mengecor lobang sedikit sedikit dikantor, untuk membelikn mikrofon masjid, jadi itulah yang terjadi. Dan yang kontra biasalah maka hutang itu bukan hutang saya dan saya juga baru masuk menjabat sebagai lurah,"ujarnya.
"Saat duduk rapat pertama dilaksanakan tidak ada solusi sehingga hampir berkelahi dengan menyampaikan hutang dari masing masing. Kemudian dilakukan rapat kembali bersama, LPMK, RT,RW dan pemuda juga tidak mendapatkan titik temunya," sambungnya.
"Setelah tidak ada titik temunya, takut uang itu larut larut, kemudian apa yang bisa saya kerjakan saya kerjakan dan yang bisa saya bagikan saya bagikan. Artinya taklah saya mau mengambil uang sebanyak itu. Dan masalah ini sebenarnya peninggalan yang lama, contohnya seperti MTQ dengan membeli baju dari kelurahan dengan meminjau uang dari orang lain, lalu tak dibayarkan. Jadi dana bantuan kehidupan ini hanya untuk membayarkan hutang keseluruhannya,"ucap Dodi Candra lagi seraya mengatakan ada tiga kali keluar uang tersebut.
Sebelumnya, warga masyarakat beserta pemuda dikelurahan pergam, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis mengecam keras pihak pemerintahan kelurahan pergam untuk meminta kejelasan terkait dugaan penggelapan dana tanaman kehidupan yang digelontorkan oleh PT. Sumatra Riang Lestari yang beroperasi di Kecamatan Rupat.
Melalui audiensi yang berlangsung sejak Rabu (28/2/24) lalu, masyarakat dan pemuda pergam meminta keterangan dari sejumlah pemerintah kelurahan yang dihadirkan oleh LPMK , RT dan RW setempat.
Saat audensi dikantor kelurahan itu langsung disambut oleh Lurah Pergam
Dodi Candra S.Sos M.Si dihadiri warga Masyarakay dan pemuda setempat agar menjelaskan dana tanaman kehidupan tersebut.
"Sebelumnya masyarakat dan Pemuda sempat beberapa kali mendiskusikan perkara ini kepada Lurah namun tetapi tidak menemui jalan buntu dan malah kisruh yang terjadi. Bahkan lurah pergam menantang untuk baku hantam,"ujar M Syafiq salah satu perwakilan pemuda Pergam, Kamis 18 April 2024.
"Kami datang untuk mengambil hak kami sebelumnya. Dan kami mendapat informasi dana tersebut sudah habis di gunakan untuk bayar utang piutang rehab kantor dari rincian aktifitas lingkungan habis tumpou jilat tak ada sisa, dibuat Lurah Pergam,"sambungnya.
Diutarakannya, pada dasarnya dana Bantuan Tanaman kehidupan dari PT SRL untuk berbagai kegiatan Masyarakat setempat merupakan bantuan satu tahun sekali sebesar Rp.64,000,000 (Enam puluh empat juta rupiah red,) untuk kelurahan Pergam. Malahan sudah tahap ke empat sebelumnya sempat terjadi seperti ini nampun yg ini sangat mencedrakan masyarakat…
"Pencairan Tahap ke empat pada tahun 2023 banyak tersendat yang saya kesalkan kenapa dana tersebut di alihkan ke kantor kelurahan. Pemerintah kelurahan sudah punya anggaran tersendiri dari pemerintah kecamatan maupun Kabupaten ini yang kami kesalkan,"cerita M Syafiq lagi
"Kecurigaan saya dana tersebut habis di kantonginya sendiri. Bukan habis untuk rehab kantor dan beli peralatan lain sebagainya karna ini hak masyarakat," bebernya lagi.
"Pada tanggal (1/02) setelah mentah, jalan terakhir kami datang ke Polsek kecamatan Rupat. Tetapi dari pertemuan ini kami masih menunggu hasilnya hingga selesai hari raya. Kalau tidak ada hasilnya kami akan bergerak sampai perkara ini betul betul tuntas,"ungkapnya lagi
Sebagai perwakilan Pemuda lanjut Syafiq, dia juga mengecam terhadap lurah Pergam (Dodi Candra red, ) agar mengembalikan sejumlah Dana yang tidak lagi tersisa.
"Semenjak kejadian yang kisruh dan panas itu, sampai sekarang lurah pergam (Dodi Candra S.sos M.si) tidak pernah masuk kantor. Untuk bertugas saja mulai jarang dan cuma sebentar, sehingga kami pemuda kelurahan pergam semakin yakin terhadap dugaan penyalahgunaan dana tersebut," pungkasnya seraya mengatakan bahwa bupati Bengkalis diharapkan menindak tegas lurah pergam.