Kebutuhan Pokok Penting di Bengkalis Naik Tajam

5 Januari 2022
Ilustrasi (foto:Sukoharjonews)

Ilustrasi (foto:Sukoharjonews)

RIAU1.COM - Awal tahun 2022 ini sejumlah harga kebutuhan pokok penting (Bapokting) di Pulau Bengkalis mengalami kenaikan yang cukup signifikan. 

Naiknya harga Bapokting tersebut seperti harga gas LPG isi ulang (refill), mulai dari tabung 12 kilogram (Kg) hingga 3 Kg juga mengalami kenaikan harga, rata-rata naik Rp20.000 pertabung. 

Kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam ras, ternyata sudah terjadi sejak pertengahan Desember 2021 lalu, khusus di wilayah Kecamatan Bengkalis dan Bantan menembus angka Rp60.000 perpapan (30 butir). 

Kemudian, harga tabung gas isi ulang untuk tingkat agen, sejak pertanggal 25 Desember 2021 mengalami perubahan harga yaitu LPG dan LPG BG 12 Kg harga baru Rp163 ribu pertabung, LPG BG refill 5,5 Kg harga baru Rp76 ribu sedangkan untuk gas LPG 3 Kg atau harga baru Rp45 ribu pertabung. Harga ini belum pada tingkat pangkalan dan pengecer.

"Sudah naik semua bang, telur sekarang sepapan sudah Rp60 ribu dan malam tadi beli tabung gas yang lima kilo sudah Rp95 ribu di pangkalan,"ungkal Sri (33), ibu rumah tangga di Desa Jangkang, Kecamatan Bantan, Rabu 5 Januari 2022.

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Bengkalis Paulina, membenarkan adanya kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok di Bengkalis tersebut. 

Didampingi Analis Perdagangan Zamri, Paulina menyebutkan, ada beberapa penyebab terjadinya kenaikan sejumlah kebutuhan pokok tersebut. Seperti telur karena momen Natal dan tahun baru (Nataru) permintaan tinggi.

"Harga telur memang terjadi kenaikan karena permintaan sedang tinggi memasuki momen Nataru ini dan diprediksi akan kembali mengalami penurunan sedangkan untuk LPG kenaikan dipengaruhi oleh adanya kebijakan Pertamina," ungkap Paulina, Rabu 5 Januari 2022.

Harga bahan pokok lain juga mengalami kenaikan cukup tinggi, antara lain, minyak goreng kemasan di wilayah Pulau Bengkalis sudah menembus Rp40 ribu lebih per 2 liter sejak dua bulan terakhir.*