Ilustrasi (Foto:Jurnaltoday)
RIAU1.COM - Penerimaan retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor menara telekomunikasi di Kabupaten Bengkalis tahun 2021 sebesar Rp551.193.000,- yang ditarik dari 313 unit menara yang tersebar di sebelas kecamatan.
Seperti itu data diungkapkan Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis, Adi Sutrisno, Senin 3 Januari 2021. Angka penerimaan PAD pada tahun 2021 mengalami peningkatan sekitar sebesar Rp75.723.000, atau sekitar 15,92 persen dari Rp4752.470.000,-.
Seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan kebutuhan terhadap layanan jasa telekomunikasi, maka perusahaan penyedia berupaya untuk meningkatkan layanannya. Pertumbuhan jumlah menara telekomunikasi pada tahun 2021 meningkat sebanyak 43 unit menara, sehingga total 313 menara atau 15,92 persen dari tahun 2020 yakni 270 menara.
Penarikan retribusi ini berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2019, tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Retribusi Umum, dan Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemungutan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi. Adapun besarnya tarif untuk setiap menara telekomunikasi sebesar Rp.1761.000
Secara rinci nilai retribusi yang menjadi pundi-pundi PAD Kabupaten Bengkalis berasal dari menara telekomunikasi milik PT. Dayamitra Telekomunikasi sebanyak 73 menara, Rp128.553.000,-
Diikuti PT Telekomunikasi Seluler 67 menara dengan nilai Rp117.987.000,-. Posisi ketiga PT. Profesional Telekomunikasi Indonesia 49 menara, nilai retribusi Rp86.289.000,-
Posisi keempat PT. Solusi Menara Indonesia (Tower Bersama Group) sebanyak 48 menara, nilai retribusi Rp84.528.000,-. Kemudian posisi kelima PT. Solusi Tunas Pratama sebanyak 20 menara nilai retribusi Rp35.220.000,-.
Posisi keenam, PT. Hutchison 3 Indonesia sebanyak 14 menara, nilai retribusi Rp24.654.000,-, posisi ketujuh PT. Centratama Menara Indonesia 12 menara dengan nilai retribusi Rp21.132.000,-. diikuti PT. EPID Menara AssetCo sebanyak 9 menara dengan nilai retribusi Rp15.849.000,-,
Selanjutnya PT. Inti Bangun Sejahtera, Tbk dan PT. Solusi Menara Indonesia (Tower Bersama Group) masing-masing memiliki sebanyak 6 menara, nilai masing-masing menghasilkan retribusi sebesar Rp. 10.566.000,-.
Kemudian PT. Solusindo Kreasi Pratama (Tower Bersama Group) sebanyak 5 menara menghasilkan retribusi sebesar Rp8.805.000,- dan terakhir dengan jumlah 4 menara telekomunikasi milik PT. Komet Infra Nusantara menghasilkan retribusi sebesar Rp 7.044.000,-.
Diungkapkan pria yang akrab disapa mas Adi ini, pada tahun 2022 ditargetkan penerimaan PAD dari menara telekomunikasi terus meningkatkan. Hal ini terlihat dari jumlah rekomendasi pengurusan izin pembangunan telekomunikasi pada akhir tahun 2021 ini.
“Insyaallah, pada tahun 2022 mendatang penerimaan PAD dari menara telekomunikasi terus bertambah,” tutur dia.*