Masalah Keretakan Rumah Diduga Karena PLTMG, Warga Mengadu ke DPRD Bengkalis

19 November 2021
Saat warga datangi DPRD Bengkalis (Foto:Riau24.com)

Saat warga datangi DPRD Bengkalis (Foto:Riau24.com)

RIAU1.COM - Diduga karena getaran mesin pembangkit listrik tenaga mikro gas (PLTMG) yang berakibat sejumlah rumah mengalami keretakan, warga  Desa balai pungut, Kecamatan pinggir, Kabupaten Bengkalis, awal pekan ini mengadukan masalah tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bengkalis. 

Kedatangan sejumlah warga masyarakat itu, langsung disambut wakil ketua DPRD Bengkalis Syahrial ST MSi dihadiri sejumlah anggota DPRD.

Saat pertemuan, masyarakat mengadu dan menyampaikan keluhan terkait perbaikan keretakan rumah warga yang dinilai belum maksimal. Selain itu, warga juga menuntut hak dana CSR serta agar berkesempatan untuk lapangan kerja bagi masyarakat, baik yang memiliki skill maupun nonskill. 

"Kami dari asyarakat meminta agar DPRD Bengkalis memberikan tindakan serta melihat langsung kondisi rill dilapangan,"ujar salah satu perwakilan dari masyarakat.

Menyikapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Bengkalis langsung bersepakat untuk pembentukan tim yang diketuai oleh Al Azmi dari fraksi Golkar.

"Tim tersebut dibentuk, agar untuk melakukan peninjauan dilapangan serta memberikan tindak lanjut bagaimana solusinya," ungkap Syahrial.

Sementara, Al Azmi mengatakan kedatangan masyarakat Balai Pungut merupakan bentuk kekecewaan kepada pihak PLTMG Balai Pungut terkait beberapa persoalan diantaranya, perbaikan keretakan rumah yang dinilai belum maksimal.

"Kita menanggapi apa yang menjadi hal dan keluhan masyarakat khususnya Desa Balai Pungut. Oleh karena itu saya kira menyikapi ini dengan membuat langkah-langkah bekerjasama pada pihak-pihak terkait untuk mengadakan semacam peninjauan kelapangan," ujar Al Azmi Politisi Golkar, Kamis 18 November 2021.

Selain itu juga, Al Azmi mengharapkan agar masyarakat bersungguh-sungguh dan bersepakat serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tersebut bersama-sama sampai selesai nantinya.

"Sedangkan mengenai sistem atau teknis diapangan, soal perbaikan rumah masyarakat, kami tidak mempermasalah siapapun yang mengerjakan baik pihak ketiga atau langsung ke yang terdampak, yang penting persoalan ini selesai,"tuturnya.*