Di Bengkalis Ada Program Santri Turun Desa, Disebar ke 15 Lokasi

Di Bengkalis Ada Program Santri Turun Desa, Disebar ke 15 Lokasi

20 September 2021
Saat pelepasan Santri Turun ke Desa

Saat pelepasan Santri Turun ke Desa

RIAU1.COM - Usai diresmikan dua bulan lalu oleh Bupati Bengkalis, Kasmarni, Pondok Pesantren Sholawat (Popshol) Ãl  Burdah Baa Khaalish telah siap melakukan kegiatan Santri Turun Desa atau disingkat SATUDE.

Tidak hanya santri Popshol, mahasiswa STAIN Bengkalis juga dilibatkan turun ke desa mendampingi para santri dalam untuk berkecimpung secara dekat di tengah masyarakat.

“Program SATUDE ini adalah untuk mengukur, melihat dan mempelajari serta mengamati bagaimana kemampuan santri yang sudah belajar di Popshol Ãl Burdah ini selama kurang lebih 2 bulan bahkan ada yang baru 1 minggu dan ada juga yang baru 2 hari masuk di Popshol ini,” ujar Pimpinan Popshol Al Burdah Baa Khaalish ketika akan melepas keberangkatan para santri akhir pekan lalu.

Dikesempatan itu, Buya H Amrizal menyebutkan para santri yang sudah dibekali ilmu di Popshol diharapkan mampu menjadi motivasi anak-anak di kampung-kampung untuk gemar mengaji dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

"Mudah-mudahan semua berjalan dengan baik dan memberikan suasana baik untuk kampung-kampung dan para santri semakin giat dalam belajar kedepannya," ucap Ketua MUI ini.

Loading...

Sebagai informasi, Program SATUDE tahap awal ini diarahkan ke 15 tempat atau desa, 9 desa di Kecamatan Bengkalis, 4 desa di Kecamatan Bantan, 1 Kabupaten Siak dan 1 desa di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Santri yang terjun dan menyebar ke 15 lokasi ini sebanyak 35 orang dan Mahasiswa STAIN sebagai pendamping berjumlah 25 orang. Yang akan bertatap muka dengan anak-anak di desa untuk memperkenalkan metode Bisa Mengeja Hijaiyah disingkat dengan BIJAHI dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, salah satunya dinamakan Sholawat Kamal.*