Sisihkan Pendapatan untuk Bangun Mushola, Tukang Parkir di Duri Merasa Hidupnya Tenang
Oka, Tukang Parkir yang ssisihkan pendapatan untuk bangun mushola/Instagram
RIAU1.COM -Dengan bertelanjang kaki Oka (31) berlari mengejar mobil yang hendak keluar dari area parkir yang ia jaga di sebuah swalayan Kota Duri. Pria bertubuh kecil itu tanpa mempedulikan terik matahari, selalu mengumbar senyum kepada pengemudi yang hendak parkir maupun keluar dari parkirannya.
Tanpa meminta, Oka menerima berapa saja uang yang diberikan oleh para pengemudi yang parkir di halaman swalyan tersebut. Oka mengadu nasib sebagai juru parkir sejak 2006 silam. Berangkat dari kampung halaman ke kota minyak sejak itu, Oka hanya mengenyam pendidikan sebatas tingkat SMA.
Perawakannya yang terbatas sejak lahir itu rupanya tidak membuat dia pupus semangat. Pekerjaan apapun dilakukannya untuk menyambung hidup. Pada 2020, Oka pernah menjalani profesi sebagai loper Koran. Bahkan ia pernah menjajahkan korannya sampai ke Pulau Bengkalis.
Pasca berhenti sebagai loper Koran, ia juga pernah bekerja sebagai penjaga toko kayu. Hingga saat ini ia menjadi juru parkir di Duri. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, Oka tidak pernah meminta-minta belas kasihan orang lain. Fisiknya yang terbatas sejak lahir membuatnya semangat untuk berjuang dan bertahan hidup.
Oka kini nyaman dengan pekerjaan nya sebagai juru parkir. Sebab pekerjaan nya ini mendapat dukungan dari keluarga dan teman-temannya. Orang tua Oka menetap dikawasan Duri XIII, lokasi ini perbatasan antara Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.
Setiap hari Oka menyisihkan penghasilannya sebagai juru parkir sebesar Rp15 ribu untuk pembangunan mushalla setempat. "Saya sangat merasa senang dan bangga bisa memberikan sebagian penghasilannya untuk kemajuan wilayahnya, apalagi untuk tempat ibadah," ujar Oka.
Sebab bagi Oka, jika tidak menyisihkan sebagian penghasilannya hidupnya akan terasa kurang lengkap. (Riz)