Ngopi Bareng dengan Paslon Pilkada Bengkalis, Dua Kadis Diduga Tidak Netral

Ngopi Bareng dengan Paslon Pilkada Bengkalis, Dua Kadis Diduga Tidak Netral

29 September 2020
Ilustrasi ASN/Internet

Ilustrasi ASN/Internet

RIAU1.COM -BENGKALIS - Diduga tidak netral, Dua Kepala Dinas dilingkungan Setdakab Bengkalis atau aparatur sipil negara (ASN) pada pilkada Bengkalis 2020. 

Dua orang ASN dipemerintahan Kabupaten Bengkalis, mereka malah duduk bareng atau melakukan pertemuan terhadap salah satu calon wakil Bupati disalah satu warkop di Bengkalis.

Dua orang ASN ini, diduga melanggar ASN No 5 tahun 2014 dan Pepres 42 dan 53 dengan pedoman pengawasan Netralitas pegawai, ASN dalam Pilkada serentak 2020 sesuai surat ketua komisi aparatur sipil negara (KASN) nomor B-2708/ KSN/9/2020 tertanggal 18 September 2020, tindak lanjut keputusan bersama 5 kementrian atau lembaga.


Dua orang ASN atau Kepala Dinas itu, diantaranya Ji dan So. Saat dikonfirmasi Riau24.com, Selasa 28 September 2020 berinisial Ji langsung mengelak bahwa pertemuan itu pada bulan Juli. Tetapi seperti kita ketahui bersama bahwa pada bulan Juli tersebut, tahapan pilkada sudah dilaksanakan.

"Pertemuan itu pada bulan Juli belum penetapan calon lagi. Saat pertemuan itu, dia belum calon,"kilah Ji.

Disinggung kembali soal kenetralan dirinya sebagai seorang kepala Dinas, JI kembali mengelak dan menjawab, yang tidak netral itu apa?.

"Yang tidak netral itu apa? Tengok dulu dari foto itu, tanggal berapa," kilah Ji lagi menjawab pertanyaan wartawan.


Ji dan So yang saat itu mengenakan baju kurung warna biru dan mengenakan kopiah hitam kembali mengelak pertanyaan wartawan bahwa, dia tetap bersikukuh keras bahwa pertemuan itu pada bulan Juli. Tetapi dari informasi Riau24.com bahwa, diduga pertemuan itu dilakukan pada tanggal 25 September 2020 disalah satu warkop Bengkalis.

Kembali disinggung duduk bersama seorang Paslon apakah itu salah atau tidak. Netralitas sebagai seorang ASN mana, saat itu Ji masih tetap mengelak dan mengalih pembicaraan dan malah mempertanyakan ke wartawan. "Kamu tau ndak arti salah satu paslon itu apa, kapan dia jadi Paslon,"kilahnya lagi. Sedangkan, inisial So saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp malah enggan menjawabnya.(hari)