Terancam 5 Tahun dan Denda Rp 5 Miliar, ASN Pembakar 20 Hektar Lahan di Bengkalis Hanya Dituntut 8 Bulan Penjara Tanpa Denda

Terancam 5 Tahun dan Denda Rp 5 Miliar, ASN Pembakar 20 Hektar Lahan di Bengkalis Hanya Dituntut 8 Bulan Penjara Tanpa Denda

28 Juli 2020
ASN Pemkabar 20 hektar lahan di bengkalis di tuntut rendah/R24

ASN Pemkabar 20 hektar lahan di bengkalis di tuntut rendah/R24

RIAU1.COM -BENGKALIS - Terdakwa pembakaran lahan seluas 20 hektar di Dusun Mekar Sari, Desa Palkun Kecamatan Bengkalis dituntut 8 bulan penjara oleh Jaksa Penunut Umum (JPU) Kejari Bengkalis. Tuntutan terhadap Surono bin Bardi (50) yang merupakan Kepala Seksi di sebuah sekolah ini, dinilai rendah. Karena kerusakan dan polusi yang diakibatkan pembakaran hutan ini cukup besar.

Kepala seksi pidana umum (Kasipidum) Kejaksaan Bengkalis Immanuel Tarigan saat dikonfirmasi tuntutan tersebut belum memberikan keterangan.

Sementara itu, Jaksa Penuntut Eriza Susila mengatakan, kasus terdakwa Surono sedang bergulir di persidangan. Agendanya tinggal putusan."Tinggal putusan, nanti saya cek berapa tuntutannya,"ujar singkat JPU Eriza, Selasa 28 Juli 2020.

Berdasarkan penelusuran di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) di Pengadilan Negeri Bengkalis, Jaksa Penuntut Kejaksaan Bengkalis menuntut terdakwa Surono Bin Bardi dengan kurungan delapan bulan penjara. Tidak ada denda yang dikenakan terhadap terdakwa.
 
Jaksa Penuntut menyatakan terdakwa Surono telah terbukti dan bersalah melakukan tindak pidana “karena kesalahan menyebabkan kebakaran” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 188 Ke-1 KUHPidana dalam Dakwaan Keempat.

Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Surono Bin Bardi selama delapan bulan dengan dikurangkan sepenuhnya selama terdakwa ditahan, dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan.

Sebelumnya, aparat Kepolisian Resor (Polres) Bengkalis mengamankan Surono diduga pelaku penyebab kebakaran lahan (karla) gambut di Desa di Jalan Pattimura RT 002/RW 003 Dusun Mekar Sari, Desa Palkun, Kabupaten Bengkalis, pada Kamis (23/1/2020) sekitar pukul 14:30 WIB. 

Sebelum diamankan, Senin 20 Januari sekitar pukul 15.00 WIB, tersangka membakar tumpukan pelepah daun rumbia bagian belakang lahan gawangan kebun miliknya agar bersih. Sebelum meninggalkan lahan, kepada petugas kepolisian Surono mengaku telah mematikan dengan di siram air, namun tidak dapat memastikan api benar-benar telah padam saat itu. 

Selanjutnya, Rabu, 22 Januari sekitar pukul 14.00 WIB sampai 16.00 WIB, tersangka kembali ke lahan tempat dibakarnya pelepah rumbia yang dilakukan Senin 20 Januari telah membesar. Pada Kamis 23 Januari sekitar pukul 14.30 WIB api sudah membesar dan meluas membakar lahan-lahan milik warga lainnya. Setidaknya sekitar 20 hektar lahan gambut terbakar di daerah itu.

Akibat ulah membakar lahan dan meluas itu, penyidik kepolisian menjerat oknum ASN ini dengan UU Nomor 32/2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU Nomor 39/2014 Tentang Perkebunan. Dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 5 Miliar. (hari)