40.000 Pelaku Usaha Kecil Menengah Gigit Jari di Bengkalis, karena Wabah Corona

40.000 Pelaku Usaha Kecil Menengah Gigit Jari di Bengkalis, karena Wabah Corona

6 April 2020
ilustrasiUkm/net

ilustrasiUkm/net

RIAU1.COM -BENGKALIS - Dampak dari mewabahnya virus Corona atau covid-19. Sebanyak 40 ribuan pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Bengkalis harus gigit jari.

Pasalnya, bagi pelaku usaha mikro kecil menengah khususnya di Kabupaten Bengkalis, dengan terjadinya wabah virus Corona atau Covid-19 ini tentu memberikan dampak yang sangat besar terhadap para pelaku pelaku usaha UKM dan UMKM ini.

Karena apapun dia terkait dengan Covid-19 semua sektor mempunyai dampaknya, apalagi terhadap sektor pelaku usaha mikro.

Hal tersebut disampaikan kepala Dinas Koperasi kabupaten Bengkalis Herman Achamd kepada Riau24.com, Senin (6/4).

"Kita lihat, dari sisi perekonomian dengan secara global dan ini juga terkait dengan bukan usaha usaha besar, melainkan sangat berdampak kepada usaha usaha mikro yang kita ketahui bersama saat ini, dengan berkurangnya daya beli dari masyarakat tentunya ini berkurang juga pendapatan yang diterima para pelaku usaha UKM dan UMKM,"ungkap Herman Achamd.

Diutarakan Herman, terutama terkait dengan bidang usaha kuliner, usaha dibidang kerajinan, usaha ditingkat otomotif serta bisnis dibidang pertanian dan usaha biasa yang dilakukan oleh usaha mikro atau masyarakat.

Dengan kejadian ini, lanjut Herman, tentunya disemua dilining sektor, apalagi dengan pendapatan yang sudah minim, ditambah lagi dengan adanya himbauan dan larangan larangan yang menyebabkan keterpurukan ekonomi masyarakat.

"Pelaku usaha mikro ini yang melakukan usaha dibeberapa tempat yang mereka lakukan tidak bisa berusaha dan ini tentunya memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap pelaku usaha ini,"ujarnya.

"Hari ini kita tetap melakukan pendataan dan Diskop Bengkalis juga sudah menyampaikan ke pihak provinsi Riau dan secara nasional, data itu sudah kita kirimkan, terkait dengan data pelaku usaha mikro kecil yang berdampak dengan adanya wabah Covid-19 ini. Usaha yang dilakukan secara nasional dan didaerah mungkin kita mengikuti kebijakan kebijakan seperti mereka mereka yang mempunyai pinjaman pinjaman, tentunya ini berlaku dengan kebijakan nasional, karena mereka langsung berhubungan dengan pihak pihak bank dan pihak terkait,"ucap Herman lagi.

Menurut Herman, untuk dikab. Bengkalis, kita tidak memberikan saluran saluran pinjaman itu, nah, pada hari ini mungkin kita harus memberikan sebaiknya berupa bantuan setiwulan yang berlaku kepada setiap masyarakat yang terdampak terutama kepada masyarakat yang beperhasilan rendah.

"Dan akibatnya mereka, sangat berpengaruh terhadap penghasilan kebutuhan sehari hari. Mereka juga akan diberikan perlakuan yang sama oleh pemerintah kab. Bengkalis maupun pemerintah provinsi maupun pusat,"ujarnya lagi.

Diutarakan Herman, untuk pelaku UKM dan UMKM di kabupaten Bengkalis dibawah binaan dinas Koperasi Kabupaten Bengkalis berdasarkan data yang ada itu sebanyak 40-an ribu pelaku usaha UKM dan UMKM.

Dan secara menyeluruh tentunya belum mendapat betul berapa pelaku usaha yang sangat terdampak berat disebabkan Covid-19, namun sekitar 5000-an data itu sudah dikirimkan pihak Diskop Bengkalis ke provinsi dan pusat.

"Ada 5000-an data pelaku usaha itu saat ini memang mempunyai dampak yang sangat besar dengan kejadian wabah Covid19 ini,"ungkapnya.  (hari)