Ilustrasi
RIAU1.COM - Komisi II DPRD Bengkalis menyoroti banyaknya tenaga honorer yang bertugas di Kantor Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Bengkalis yang mencapai 219 orang.
Anggota Komisi II DPRD Bengkalis, Askori mengatakan, keberadaan tenaga honorer di Setwan tersebut perlu dilakukan evaluasi, karena menurutnya jumlah tersebut sangat besar.
"Kami mempertanyakan, mengapa sampai ramai sekali tenaga honorer yang ada. Saya minta segera dievaluasi, siapa yang betul-betul digunakan sebagai tenaga honorer, jangan sampai gara-gara ada dekingan, tak masuk kerjapun dapat gaji," sebutnya.
Askori yang juga Ketua DPC Partai Nasdem Bengkalis ini sangat menyayangkan jumlah honorer mencapai ratusan orang tersebut bisa terjadi.
"Kita juga dapat informasi, ada anggota dewan yang menitipkan saudaranya, dua hingga tiga orang untuk bekerja honorer di DPRD. Kalau mengurus rumah tangganya sendiri tidak mampu bagaimana untuk berbuat ke masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Sekwan DPRD Bengkalis, Radius Akima menuturkan, jumlah tenaga honorer yang bertugas di lingkungan Setwan DPRD Bengkalis memang mencapai 219 orang.
Mereka bertugas tidak hanya di Kantor Setwan, tapi juga tersebar di sejumlah rumah dinas atau sebagian untuk tenaga sopir dari kalangan anggota dewan.
"Jumlah 219 tenaga honorer itu masih relatif wajar, karena sesuai dengan kebutuhan. Kemudian, setiap tahun dilakukan evaluasi perpanjangan kontrak dan sebagian sudah bertugas mencapai belasan tahun," tuturnya.
Secara administrasi keuangan, Radius mengungkapan, tidak ada tenaga honorer yang fiktif, karena sudah melalui pemeriksaan oleh BPK RI Perwakilan Riau tahun anggaran 2018 lalu.
"Untuk proses penerimaan sudah sesuai prosedur yang seharusnya. Hingga saat ini belum ada tenaga honorer yang diberhentikan," tukasnya.