Kapolres Bengkalis Tempuh Medan Sulit Tangani Karhutla di Rupat Utara

23 Januari 2020
Tim Polres Bengkalis saat melakukan pemadaman dan pendinginan di lahan yang terbakar di Rupat Utara

Tim Polres Bengkalis saat melakukan pemadaman dan pendinginan di lahan yang terbakar di Rupat Utara

RIAU1.COM - Kabupaten Bengkalis menjadi salah satu daerah di Riau yang cukup rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bahkan, saat ini sejumlah lahan gambut di Bengkalis sudah mulai terbakar.

Mengantisipasi lahan yang terbakar semakin meluas, Kapolres Bengkalis, AKBP Sigit Adiwuryanto bersama tim gabungan TNI-Polri, Manggala Agni dan BPBD Bengkalis terus berjibaku melakukan pemadaman dan pendinginan.

Salah satu lahan yang cukup parah terbakar, di Kecamatan Rupat Utara yang sudah tujuh hari dilakukan pemadaman oleh tim karhutla Bengkalis.

"Kalau api sejak hari ketiga sudah berhasil di padamkan. Selebihnya sampai hari ini hanya pendinginan yang kita lakukan, karena asap masih keluar dari lahan yang terbakar," ujar Kapolres AKBP Sigit, Kamis 23 Januari 2020.

Ia menuturkan, pendinginan dilakukan dengan membawa 20 personel Polres Bengkalis, serta dibantu tim gabungan lainnya. Medan yang ditempuh setiap harinya cukup sulit dijangkau.

"Setiap hari akan melakukan pendinginan bersama tim, harus menempuh jalur laut menggunakan speedboat dengan waktu tempuh selama 20 menit," tuturnya.

"Setelah melalui jalur laut, juga harus menempuh perjalanan sekitar lima belas kilometer menggunakan sepeda motor ke lokasi pendinginan. Medan yang dilewati dengan sepeda motor ini juga cukup berat dengan jarak di tempuh sekitar 15 kilometer," paparnya.

Dari informasi, luas lahan yang tebakar di Rupat Utara sekitar 10 hektare lebih. "Asap yang keluar dari gambut pun sudah tipis, jauh lebih baik dari sebelumnya. Kita tinggal melakukan pendinginan dengan menyemprotkan air ke tanah yang masih mengeluarkan asap," tukasnya.