16 Pejabat Fungsional Distan Bengkalis Dilantik

27 Desember 2019
Tenaga fungsional Distan Bengkalis dilantik

Tenaga fungsional Distan Bengkalis dilantik

RIAU1.COM - Kepala BKPP Bengkalis, Djamaludin melantik 16 pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis, yang di pusatkan di Aula Kantor Dinas Pertanian (Distan) Bengkalis, Kamis 26 Desember 2019.

Ada sekitar 16 pejabat fungsional yang dilantik ini, delapan orang pejabat fungsional penyuluh pertanian dan delapan pejabat fungsional pengelolaan barang/jasa.

Pelantikan tersebut disaksikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Distan Tarmizi, Kepala Bidang Penyuluhan Noer, Kepala Bidang PKH Amri Noer, dan sejumlah pejabat teras lainnya di lingkungan Distan Bengkalis.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Bengkalis Nomor : Kpts 824.2/BKPP/2019/19, pejabat fungsional penyuluh pertanian yang dilantik yaitu, Tarmizi, Kadrina, Ismawati, Fera Yanida, Lidia Bangun, Irdayanti, Mery Haryani, dan Khairul Saleh.

Usai pelantikan Plt Kepala Distan, Tarmizi mengatakan, pelantikan pejabat fungsional tersebut bukan merupakan penambahan tenaga. Tetapi, merupakan tenaga penyuluh yang baru lulus sebagai pejabat fungsional dari jumlah 73 orang tenaga penyuluh pertanian yang saat ini ada di Kabupaten Bengkalis.

"Baru 8 orang yang dianggap mampu sebagai pejabat fungsional. Distan memerlukan tenaga yang profesional di bidang pertanian untuk melakukan penyuluhan," ucapnya.

"Karena pertanian merupakan sektor komoditi unggulan yang ada di daerah ini dengan kawasan Kabupaten Bengkalis mayoritas merupakan lahan pertanian dan perkebunan," sebutnya.

Tarmizi menyebutkan, kedepan pihaknya sangat memerlukan tenaga penyuluh profesional untuk melakukan penyuluhan ataupun membina pokmas pertanian agar lebih produktif terhadap lahan-lahan yang dimiliki masyarakat.

"Dan itulah fungsi utama tenaga penyuluh sebagai perpanjangan tangan dari Distan untuk menyampaikan program-program baik dari pusat, provinsi ataupun kabupaten," ujarnya.

Tarmizi melanjutkan, untuk tenaga penyuluh pertanian idealnya satu desa ada satu tenaga penyuluh, sehingga desa yang ada pokmas betul-betul terbina. Saat ini, pokmas di daerah ini sudah tercatat lebih kurang 770 unit dan mayoritas tahap pemula. 

"Dengan tenaga penyuluh yang terbatas itu memang belum bisa dilakukan pembinaan secara maksimal namun kami tetap berupaya yang terbaik, agar pokmas yang ada bisa maju dan berkembang," pungkasnya.