Harapan Masyarakat Titi Akar Rupat Utara Bengkalis Tempuh Jalan Poros Seperti Kubangan Kerbau

Harapan Masyarakat Titi Akar Rupat Utara Bengkalis Tempuh Jalan Poros Seperti Kubangan Kerbau

10 Oktober 2019
Kondisi Jalan Poros, Desa Titi Akar menuju Hutan Ayu dan Desa Suka Damai-Pangkalan Nyirih di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis

Kondisi Jalan Poros, Desa Titi Akar menuju Hutan Ayu dan Desa Suka Damai-Pangkalan Nyirih di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis

RIAU1.COM - Kondisi Jalan Poros, Desa Titi Akar menuju Hutan Ayu dan Desa Suka Damai-Pangkalan Nyirih di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau bak kubangan kerbau.

Pasalnya, jalan poros penghubung antar desa di Kecamatan Rupat Utara tersebut mengalami rusak parah. Apalagi saat ini sudah masuk musim penghujan.

Diketahui, jalan poros sepanjang 6 kilometer tersebut belum tersentuh proyek semenisasi dari Pemkab Bengkalis. Sedangkan yang dari Desa Titi Akar menuju Desa Suka Damai Jalan yang rusak parah tersebut sepanjang 1 kilometer lebih.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang warga setempat bernama Ni saat dihubungi Riau24 Group, Kamis 10 Oktober 2019.

"Jalannya hancur betul pak. Padahal ini merupakan Jalan Poros penghubung antar Desa di sini. Apalagi hancurnya jalan ini banyak dilewati mobil sawit. Sedangkan untuk panjang Jalan yang rusak ini sepanjang 6 kilometer dan ada juga yang satu kilometer," ujar Ni.

Ni menuturkan, selama ia tinggal di sana, memang belum ada proyek semenisasi yang masuk dari Pemkab Bengkalis. Diakuinya, beberapa tahun silam ada proyek jalan, tetapi aspal jalan tersebut sudah hancur dan bercampur dengan tanah.

"Sampai sekarang belum ada masuk proyek dari Pemda Bengkalis. Dulu ada masuk semenisasi tapi udah lama dan hancur. Dan sampai sekarang tak pernah dibangun sama sekali," ungkapnya.

Masih kata Ni, harapan masyarakat di sini, memang sangat membutuhkan insfrastruktur jalan yang bagus. Apalagi jalan ini dilalui anak-anak sekolah. Sedangkan di Jalan Desa Suka Damai itu pas berhadapan dengan sekolah TK.

"Kasian anak-anak sekolah, saat pulang dan pergi ada yang merangkak dan jatuh terkena lumpur," tukasnya seraya menceritakan kondisi jalan seperti itu banyak memakan korban.