Tokoh Masyarakat Sebut Insiden Kejurda Korwil IMI Bengkalis Kelalaian Panitia

Tokoh Masyarakat Sebut Insiden Kejurda Korwil IMI Bengkalis Kelalaian Panitia

18 Juli 2019
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Insiden kecelakaan yang menewaskan seorang penonton saat Kejurda Korwil IMI Bengkalis akhir pekan lalu, menuai komentar sejumlah pihak, termasuk para tokoh di Bengkalis.

Wan Muhammad Sabri misalnya, ia menyatakan lokasi balap seharusnya ditinjau dahulu kelayakannya sebelum melaksanakan event tersebut.

"Seharusnya tempat itu ditinjau dulu, layak atau tidak kalau tempatnya tidak layak jangan diizinkan," kata Wan M Sabri, Kamis 18 Juli 2019.

Wan menuturkan, pihak penyelenggara event balapan motor harus betul-betul memperhatikan keselamatan baik itu peserta balap maupun penonton.

"Alat keselamatannya memang harus disediakan betul, jangan hanya satu dua ban saja ditumpuk sebagai tanda saja. Sekurang-kurangnya di belakang ban itu harus ada waterbarier. Ketika pembalap jatuh, dia tidak akan terpental dan akan tertahan di situ," tuturnya.

Loading...

Menurutnya insiden yang merenggut nyawa penonton, diduga ada kelalaian dari penyelenggara. Lokasi seharusnya steril, safety serta memiliki keamanan bagus agar tidak berdampak bahaya, bagi pembalap dan juga penonton.

"Lokasi arena betul-betul safety, penonton harus selamat pemain juga harus selamat. Jadi, seperti ini bisa diduga kelalaian dari panitia," sebutnya.

"Setidaknya panitia harus banyak anggotanya. Ketika ada penonton yang masuk ke arena suruh keluar cepat. Karena permainan ini berbahaya, pemain itu kalau jatuh pun safety. Terus penonton safetynya mana, yaitu dia harus ada pengamanan yang betul-betul aman, aplagi itu ditikungan. Sedang trek lurus saja berbahaya apalagi itu tikungannya," pungkasnya.