DPMPTSP Pekanbaru Catat Realisasi Investasi Triwulan Pertama Tahun Ini 40 Persen
Kepala DPMPTSP Pekanbaru Akmal Khairi.
RIAU1.COM - Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru mencatat realisasi investasi mencapai Rp3,096 triliun pada triwulan pertama tahun ini. Nilai investasi ini naik jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun lalu.
Sekretaris DPMPTSP Kota Pekanbaru Norpendike, Minggu (5/5/2023), mengatakan, nilai investasi mencapai Rp3,096 triliun pada triwulan pertama tahun ini. Ada 1.087 proyek atau kegiatan yang dilakukan.
Rinciannya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp2,958 triliun dengan 1.023 proyek atau kegiatan. Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp138 miliar dengan 64 proyek atau kegiatan.
"Dibandingkan capaian periode Januari-Maret 2022, realisasi investasi di Pekanbaru memang mengalami kenaikan sebesar 40 persen di masa yang sama tahun ini," ujar Dike, sapaan akrabnya.
Pada triwulan pertama tahun 2022, realisasi investasi sebesar Rp2,216 triliun. Rinciannya, PMDN sebesar Rp2,096 triliun dan PMA Rp 120 miliar.
Sebagai informasi, target realisasi investasi yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk Kota Pekanbaru sebesar Rp3,8 triliun pada periode Januari-Maret 2023.
"Tercapai Rp 3,096 triliun atau sebesar 81 persen dari target yang telah ditetapkan," sebut Dike.
Kesempatan berbeda, Kepala DPMPTSP Pekanbaru Akmal Khairi, Rabu (5/5/2023), mengatakan, pihaknya optimistis realisasi investasi melampaui target tahun ini. Realisasi investasi sudah mencapai Rp3,096 triliun pada triwulan pertama. Capaian tersebut hampir mendekati target nasional realisasi investasi tahun ini yakni Rp3,8 trilliun.
Ia optimistis bisa mencapai target realisasi nasional. Karena, nilai investasi sudah 81 persen dari target nasional yang sudah ditetapkan untuk Kota Pekanbaru.
"Saya optimistis Pekanbaru sudah melampaui target realisasi investasi nasional pada triwulan kedua nanti. Apalagi investasi yang harus dicapai untuk target nasional hanya tinggal 19 persen lagi," sebut Akmal.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi realisasi investasi pada awal tahun ini. Realisasi pemodal dalam negeri berkisar Rp2,9 triliun.
"Sedangkan sisanya berkisar Rp136 miliar merupakan penanaman modal asing," jelas Akmal.
PMDN mendominasi karena banyak bergerak di bidang jasa. Ia menilai geliat jasa terutama sektor kuliner dan bidang lainnya meningkat setelah pandemi Covid-19.
"Walau kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak sehingga menyumbang banyak untuk investasi. Sektor jasa masih mendominasi," sebut Akmal.