Distankan Pekanbaru Terus Berinovasi Kembangkan Potensi Pertanian dan dan Peternakan
Distankan Pekanbaru Terus Berinovasi Kembangkan Potensi Pertanian dan dan Peternakan.
RIAU1.COM - Meski berada di wilayah perkotaan, namun potensi pertanian dan peternakan di Kota Pekanbaru terbilang tinggi. Hal ini dikarenakan, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) terus berinovasi.
"Kita sekarang sebagai daerah penghasil semangka terbesar di Riau. Pemasarannya selain untuk wilayah Riau juga sudah sampai ke Surabaya," kata Kepala Distankan Kota Pekanbaru Muhammad Firdaus, Rabu (23/11/2022).
Untuk sayuran hijau, Pekanbaru juga sudah sampai memenuhi kebutuhan untuk Kota Batam. Begitu juga dengan ayam yang dipasok ke Kabupaten Rokan Hilir.
"Saat ini, kami tengah berupaya bagaimana caranya agar potensi di bidang pertanian dan peternakan dapat terus dikembangkan. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah meluncurkan Kartu Tani," ujar Firdaus.
Meski Kartu Tani merupakan program nasional namun untuk Provinsi Riau, tapi Kota Pekanbaru yang pertama mengimplementasikannya. Gerak cepat Distankan Kota Pekanbaru mendapat apresiasi langsung dari Kementerian Pertanian di Kota Bogor beberapa waktu lalu.
"Ini prestasi juga bagi kami. Di saat petani di daerah lain belum bisa memperoleh subsidi melalui Kartu Tani, petani kita sudah bisa memanfaatkannya," ucap Firdaus.
Di Pekanbaru, terdata ada lebih dari 6000 petani. Namun, petani yang memenuhi syarat untuk mendapatkan Kartu Tani ada sekitar 3.500 orang.
Dari Januari 2022 sampai sekarang, Kartu Tani sudah dibagikan kepada 2.100 petani. Sisanya masih dalam proses pembuatan kartu oleh Bank Mandiri yang menjadi mitra Distankan Pekanbaru dalam pembuatan kartu tani.
Pembuatan Kartu Tani ini sama sekali tidak menggunakan dana APBD. Karena, Kartu Tani ditanggung sepenuhnya oleh Bank Mandiri.
"Kartu Tani berfungsi untuk membeli pupuk subsidi oleh para petani. Selain juga, petani yang mendapatkan Kartu Tani juga sekaligus mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan," jelas Firdaus.
Data penerima Kartu Tani juga digunakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pekanbaru untuk penerima BPJS. Premi BPJS dibantu melalui APBD.
"Sebab itu yang mendapatkan kartu tani otomatis juga tercatat sebagai penerima BPJS Ketenagakerjaan," sebut Firdaus.
Kartu Tani juga berfungsi seperti ATM dengan besaran saldo maksimal sampai Rp20 juta. Selain kartu tani untuk petani, Distankan Pekanbaru juga menerbitkan Kartu Kusuka atau Kartu Usaha Kelautan dan Perikanan yang digunakan sebagai identitas tunggal pelaku usaha.
Kartu Kusuka berbasis data untuk memudahkan perlindungan dan pemberdayaan nelayan dalam hal pelayanan, pembinaan, serta sarana pemantauan evaluasi pelaksanaan program Kementerian Kelautan dan Perikanan. Inovasi terkini dari Distankan Pekanbaru adalah melakukan inovasi digital dengan membuat aplikasi Sipuan penari.
“Sipuan Penari ini adalah sistem integrasi pembangunan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Bagaimana mensinergikan antara data dan kegiatan yang sudah dilakukan penyuluh di lapangan. Kalau dulu semua data dicatat manual, sekarang bisa melalui aplikasi. Dalam aplikasi Sipuan Penari, pengunjung bisa melihat data statistik, peta wilayah, dan sebaran pertanian di kota Pekanbaru," sebut Firdaus. (Advertorial)