Pekanbaru, Kota Metropolitan Dilengkapi Fasilitas Terbaik di Indonesia

1 November 2021
Lanskap Kota Pekanbaru di Simpang SKA. Pusat komersial difokuskan Pekanbaru di wilayah ini.

Lanskap Kota Pekanbaru di Simpang SKA. Pusat komersial difokuskan Pekanbaru di wilayah ini.

RIAU1.COM -Berdasarkan hasil riset McKinsey pada 2012, Boston Consulting Group, dan Universitas Indonesia (tesis pasca sarjana), Pekanbaru berpeluang menjadi salah satu kota tujuan investasi terbaik di Indonesia pada 2030. Pekanbaru juga menjadi kota pelayanan publik terbaik.

Pekanbaru merupakan kota besar dengan pelayanan publik terbaik di Indonesia dengan kualifikasi Platinum. Pelayanan publik di Pekanbaru telah menjadi model nasional, khususnya di bidang perizinan dan non perizinan, serta pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil. 

Berbagai prestasi itu, Pekanbaru ternyata juga didukung oleh beberapa hal. Pekanbaru terletak di tengah-tengah Provinsi Riau, tepatnya di jantung pulau Sumatera. 

Pekanbaru dikelilingi kabupaten lain dengan wilayah yang kaya sumber daya alam. Pekanbaru memiliki kawasan industri strategis nasional seluas 3.000 hektare.

Pekanbaru juga didukung infrastuktur tol, jalur kereta, PLTU, PLTGS, pelabuhan, dan bandara. Pekanbaru merupakan lokomotif perekonomian Riau dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas. 

"Pertumbuhan perekonomian di Pekanbaru sangat tinggi, tata kelola pemerintah yang baik, dan iklim investasi yang kondusif. Jadi, Pekanbaru merupakan kota dunia usaha (jasa, industri, dan perdagangan) yang peredaran uangnya terbesar di luar pulau Jawa," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Sabtu (30/10/2021). 

Pekanbaru memiliki luas sekitar 632,26 kilometer persegi, setara dengan luas Singapura dan luas daratan DKI Jakarta. Kawasan yang terbangun baru 30 persen dari luas tersebut. 

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), jumlah penduduk 1,1 juta jiwa pada malam hari. Sedangkan jumlah penduduk mencapai 1,4 juta jiwa pada siang hari. Pertumbuhan penduduk 4,5 persen per tahun. 

"Guna memfasilitasi warganya beraktivitas, kami telah menyediakan bus Trans Metro Pekanbaru dengan tingkat okupansi 31,7 persen. Pekanbaru juga didukung oleh transportasi udara yang kian tahun kian meningkat," ungkapnya.

Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru diprediksi over kapasitas pada 2025. Bandara ini harus segera dipindahkan ke lokasi lain dalam kabupaten yang berdampingan dengan Kota Pekanbaru.

"Kami memiliki bandara di Kelurahan Simpang Tiga. Di kelurahan ini terdapat Bandara SSK II untuk komersial dan Lapangan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin milik TNI Angkatan Udara," ujar Firdaus. 

Awalnya, kapasitas Bandara SSK II sekitar 4 juta orang. Ternyata, kapasitas Bandara SSK II ini terpenuhi pada 2017 lalu. 

Makanya, penambahan kapasitas dilakukan seperti yang terlihat saat ini. Di sebelahnya, ada lapangan udara tipe A. 

Lapangan udara ini digunakan sebagai tempat latihan Angkatan Udara Asia. Dengan adanya dua aktivitas bandara, maka jalur penerbangan sangat padat.

"Menurut hasil penelitian PT Angkasa Pura II pada 2014, jumlah penumpang di Bandara SKK II akan mencapai 9,5 juta jiwa per tahun. Hal itu akan terjadi pada 2025," ungkap Firdaus. 

Kalau bangunan ditambah lagi, maka Bandara SSK II hanya sanggup menampung 8 juta orang. Namun, prediksi PT AP II diperkirakan sudah melampaui sesuai perkembangan dan status Pekanbaru sebagai kota metropolitan. 

"Pada 2030, kapasitas Bandara SSK II akan mencapai 16 juta orang," ucap Firdaus. 

Untuk itu, Pekanbaru membutuhkan bandara baru dengan konsep Aerocity dengan luas 10.000 hektare di kawasan Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan). Bandara Aerocity yang dimaksud terintegrasi dengan pergudangan, perumahan, terminal antara modal, perkantoran, kawasan industri, dan tempat wisata yang didukung oleh infrastruktur perkotaan modern.

Pekanbaru juga telah memiliki dua pembangkit listrik yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uang (PLTU) dengan kapasitas 2 x 110 Megawatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU). Keduanya berada di Kecamatan Tenayan Raya.

Pekanbaru juga memiliki empat jaringan air bersih perpipaan. Pertama, Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) SPAM Kota Pekanbaru dengan kapasitas 750 liter per detik.  

SPAM ini dapat dialirkan ke 60.000 sambungan rumah (SR). SPAM ini dalam proses konstruksi. 

Kedua, proyek SPAM Regional Pekanbaru-Kampar dengan kapasitas 700 liter per detik. SPAM ini akan dialirkan ke 58.000 SR. SPAM ini masih dalam proses konstruksi. 

Ketiga, SPAM Tenayan Raya dengan kapasitas 200 liter per detik. SPAM ini akan dialirkan ke 16.000 SR. SPAM ini masih proses perencanaan. 

Terakhir, SPAM Rumbai dengan kapasitas 60 liter per detik. SPAM ini telah dialirkan ke 4.200 SR. 

SPAM sudah beroperasi. Total kapasitas 1.710 liter per detik dengan kapasitas 138.200 SR.

"Pekanbaru juga sedang membangun instalasi pengolahan air limbah terpusat Kota Pekanbaru. Sambungan rumah domestik 10.000 unit. Sambungan rumah untuk komersial area 1.000 unit," terang Firdaus.

Sementara itu, pengelolaan sampah 1.038 ton per hari (94,68 persen). Sampah tak terkelola 59 ton per hari (5,32 persen). Sampah tersebut dikelola menjadi energi listrik oleh SungAn ENT.Co.LTD (Korea). 

Sampah yang dibutuhkan untuk energi listrik 800 ton. Luas areal TPA Muara Fajar 9,8 hektare. 

Potensi listrik sekitar 20 MW. Nilai investasi sekitar 12,7 juta dolar. 

Proyek City Gas juga sedang dibangun di Pekanbaru. Pembangunan proyek City Gas ini telah dimulai sejak 2015. Hingga 2020, jaringan gas (jargas) yang telah dibangun sebanyak 5.077 SR di enam kecamatan. 

Terakhir, pembangunan pasar. Pekanbaru memiliki 8 pasar pemerintah dan 9 pasar swasta.

Pasar tersebut antara lain, Pasar Cik Puan, Pasar Agus Salim, Pasar Limapuluh, Pasar Simpang Baru (Panam), Pasar Rumbai, Pasar Tengku Kasim, Pasar Tanjung Jati, Pasar Higienis Teratai, Pasar Palapa, Pasar Dupa, Pasar Pagi Arengka, Pasar Maronan Jaya, Pasar Sail, Pasar Uka, Pasar Tangor, Pasar Bawah, dan Pasar Kodim. Pemko Pekanbaru juga melacak 71 pasar kaget. Ada 8 pusat perbelanjaan atau mal di Pekanbaru. (Advertorial).