Siak Hijau, Alfedri: Berfokus pada Konservasi, Perkebunan, hingga Industri
Bupati Alfediri dalam salah satu kunjungan kerjanya
RIAU1.COM - Bupati Siak Alfedri tetap komitmen mewujudkan kabupaten Siak Hijau. Pengembangan kabupaten ini mengutamakan nilai konservasi dan restorasi di lahan gambut sebagai tindak lanjut dari program Siak Hijau.
“Kabupaten Siak ini mempunyai nilai kekayaan gambut terbesar di Sumatera, tentu saja pengembangan kita ke depan terhadap restorasi lahan gambut ini,” kata Alfedri.
Bupati menjelaskan, 57 persen dari total wilayah kabupaten Siak merupakan lahan gambut. 21 persen dari total lahan gambut itu merupakan lahan gambut dengan kedalaman 5-12 meter.
“Salah satu fokus dari perwujudan visi lestari yang kami cantumkan dalam visi misi kami, yaitu fokus pada komoditas unggulan kabupaten serta upaya untuk mengatasi dan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan,” kata Alfedri.
Ia melanjutkan, sejak 2018 lalu kabupaten Siak telah bergabung menjadi anggota forum kolaborasi pembangunan berkelanjutan yaitu Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL). Sejak itu Pemkab Siak melihatkan komitmennya secara nasional dalam menjaga kelestarian alam melalui deklarasi Siak Hijau.
“Kebijakan ini telah kita tuangkan ke dalam Peraturan Bupati nomor 22 tahun 2018 tentang inisiatif Siak Hijau yang berfokus pada konservasi, perkebunan, industri dan permukiman,” kata dia.
Saat ini paradigma masyarakat Siak sudah berangsur berubah dari cara membuka lahan dengan bakar sekarang tanpa membakar. Kemudian memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman pangan dan hortikultura.
“Lahan yang bisa dimanfaatkan untuk ekowisata juga mulai bermunculan. Seperti di kampung Dayun, masyarakat bersama pemerintahan kampungnya memanfaatkan embung untuk Karhutla menjadi destinasi, saat ini sangat berkembang,” sebut dia. (Adv Pemkab Siak)