Tim Penggerak PKK Kabupaten Siak Kunjungi Peternakan Burung Puyuh Mandiri Milik Warga Bungaraya

13 Juli 2020
Tim PKK Siak kunjungi warga Kampung Bungaraya

Tim PKK Siak kunjungi warga Kampung Bungaraya

RIAU1.COM - Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kabupaten Siak Rasidah Alfedri didampingi Camat Bungaraya Amin Soimin, mengunjungi peternakan burung puyuh petelur milik Endang Suprihatin (51) warga Kampung Bungaraya, Kecamatan Bungaraya. Senin 13 Juli 2020.

Rombongan Penggerak PKK Kabupaten Siak itu tetap mengenakan masker dan mematuhi protokol kesehatan saat mengunjungi salah satu usaha milik warga di Kecamatan Bungaraya itu.

Istri Bupati Siak Alfedri itu mengaku bangga dan senang bahwa kaum perempuan di Negeri Istana Matahari Timur, mampu berinovasi dalam meningkatkan pendapatan atau perekonomian keluarga. 

Hal ini penting dalam menunjang suksesnya visi dan misi 10 program pokok PKK yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.

"Kami senang kaum perempuan bisa membantu suami dalam peningkatan pendapatan keluarga. Semoga dengan semakin berkembangnya usaha ini peternak bisa meningkatkan ekonomi keluarga," ucap Rasidah. 

Ia menjelaskan, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) itu masuk di dalam Kelompok Kerja (Pokja) 2 PKK. Untuk itu pula, ibu-ibu PKK harus ikut ambil peran dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

Tak lupa, istri Bupati Siak ini mengajak kaum hawa untuk menjadi pelopor gerakan menanam sayur-sayuran, ternak ikan, maupun unggas di setiap pekarangan rumahnya.

Ditemani Ketua PKK Kecamatan Bungaraya, Rasidah tampak bersemangat melihat-lihat, mulai dari anak-anak burung tersebut dan mulai mengutip telur-telur burung puyuh. 

"Sudah berapa lama beternak puyuh Buk Endang?” tanya Rasidah kepada istri Sugianto ini. 

Endang mengaku baru setahun setengah beternak burung puyuh. Kepada Rasidah dia menceritakan cerahnya prospek beternak burung puyuh, dimana pemasaran telurnya lancar, harga telur normal, dan ketersediaan pakan cukup memadai.  

"Alhamdulillah, usaha beternak Puyuh ini bisa menguntungkan. Sehari sudah bisa menghasilkan 6 papan sekali panen," ujar Endang. 

Ia melanjutkan, satu papan itu sebanyak 100 butir dijual Rp 30.000. Jika dijumlahkan sehari diperoleh Rp 180.000 per hari, dari 600 ekor yang produktif. Prosesnya ia mulai dari penetasan sampai burung puyuhnya bertelur. 

Endang memilih beternak puyuh karena tidak banyak memakan tempat, sehingga bisa dipelihara di pekarangan rumah. Ia pun diuntungkan karena sudah ada komunitas peternak burung puyuh di kecamatan Bungaraya. 

"Berawal dari 50 ekor Puyuh yang diberikan teman suami, hingga saat ini sudah berkembang biak menjadi, banyaklah pokoknya," sebut dia sambil tersenyum. 

Selain menjual telur burung Puyuh, Endang mengaku juga menjual burung puyuh anakan dan indukan. Untuk umur 20 hari ia jual Rp 8. 000 per ekor, umur 30 hari Rp 10. 000, dan yang produktif atau siap bertelur  Rp 12.000 per ekor.

Ia berharap ada  bantuan alat pembuat pakan ternak, minimal 1 unit untuk perkumpulan peternak se-Kecamatan Bungaraya. Hal ini kata dia, untuk menanggulangi pembelian pakan dengan harga yang tinggi.(adv)